Sukses

Remaja Siak Ditemukan Tewas Mengenaskan Diduga Diterkam Harimau Sumatra

Konflik harimau sumatra dengan manusia kembali terjadi di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, setelah seorang remaja, Malta Akfarel, ditemukan tak bernyawa.

Liputan6.com, Pekanbaru - Konflik harimau sumatra dengan manusia kembali terjadi di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Seorang remaja, Malta Akfarel, ditemukan tak bernyawa diduga diterkam harimau pada Minggu malam, 29 Agustus 2021.

Kepala Polres Siak Ajun Komisaris Besar Gunar Rahardiyanto menyebut kejadian terjadi di areal PT Uniseraya. Korban ditemukan beberapa jam usai kejadian setelah dicari pekerjaan lainnya.

"Korban sudah dibawa keluarga ke camp atau barak pekerja," kata Gunar, Senin siang, 30 Agustus 2021.

Petugas tengah meminta keterangan ayah korban, Rustam Nduru. Namun, hingga kini belum bisa dipastikan apakah korban memang diserang harimau sumatra karena tidak ada yang menyaksikan langsung.

Hanya saja, daerah itu dalam beberapa bulan terakhir sering muncul harimau. Selain barak karyawan, harimau juga mendekat ke permukiman warga sekitar.

Sejak kemunculan harimau sumatra ini, sudah ada beberapa ekor kambing, anjing dan ternak warga lainnya menjadi santapan harimau. Kemunculan si Datuk Belang juga sempat direkam pekerja dan terekam kamera intai yang dipasang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Sebelum itu, tepatnya pada pertengahan Juli lalu, juga ada warga bernama Azmi diserang harimau. Beruntung warga tadi selama setelah kakinya sempat diseret harimau ke semak-semak.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Berawal Listrik Padam

Gunar menerangkan, dugaan korban diterkam harimau berawal ketika listrik pada di barak tersebut. Korban bersama ayahnya mengecek mesin genset tak jauh dari barak.

Saat menghidupkan mesin genset, remaja 16 tahun itu berteriak minta tolong. Sang ayah langsung ke lokasi genset tapi tak melihat lagi anaknya dan hanya menemukan telepon genggam.

"Ayah korban lalu meminta tolong kepada pekerja lain," ucap Gunar.

Beberapa jam mencari, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Jarak penemuan korban dengan lokasi genset sekitar 300 meter.

Saat ditemukan, beberapa organ tubuh korban sudah tidak ada lagi. Korban lalu dibawa ke barak untuk dikebumikan oleh keluarga serta pekerja lainnya.

Sebagai informasi, PT Uniseraya berbatasan dengan Suaka Margasatwa Selat Belat. Lokasi itu memang menjadi habitat harimau sumatra.

Konflik satwa mulai terjadi beberapa bulan belakangan. Harimau mulai sering menampakkan diri dan menghampiri barak karyawan serta pemukiman warga tak jauh dari barak.