Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Polres Siak tengah memitigasi konflik harimau sumatra dengan masyarakat di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit. Petugas sudah mengerahkan satu box trap atau kandang jebak ke lokasi.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Mahfud menyebut kandang jebak itu digunakan untuk menangkap harimau sumatra. Jika berhasil diamankan, si Datuk Belang akan dilepaskan kembali ke lokasi lain.
Advertisement
Baca Juga
"Agar dapat dipindahkan dari lokasi konflik manusia dengan harimau sumatra," kata Mahfud, Senin petang, 29 Agustus 2021.
Sementara itu, Kapolres Siak Ajun Komisaris Besar Gunar Rahardiyanto mengimbau masyarakat di lokasi tak beraktivitas sendirian di kebun. Tujuannya agar tidak ada korban jiwa lagi.
Gunar juga menyatakan masyarakat tidak boleh bertindak terkait kejadian yang menewaskan korban bernama Malta itu. Dia berharap warga menyerahkan penanganan konflik ini kepada pihak berwenang.
"Supaya tidak diburu, biarkan instansi terkait mengatasi masalah ini," tegas Gunar.
Sebagai informasi, harimau sumatra termasuk kategori satwa terancam punah. Keberadaannya dilindungi perundang-undangan dan peraturan sehingga tidak boleh dibunuh.
Memburu ataupun membunuh harimau sumatra ada ancaman pidananya. Sudah ada beberapa warga di Riau yang ditangkap karena mengakibatkan harimau sumatra tewas.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Awalnya Mangsa Ternak
Sebagai informasi, konflik harimau dengan masyarakat di Teluk Lanus sudah terjadi dalam beberapa bulan. Awal kemunculannya, harimau menangkap seekor ayam tak jauh dari pemukiman atau barak pekerja perusahaan di lokasi.
Tak lama kemudian, harimau mulai masuk ke perkampungan. Satwa liar ini memangsa ternak warga berupa kambing hingga anjing.
Sempat hilang beberapa saat, harimau muncul saat ada sejumlah pekerja perusahaan menebang kayu di hutan. Satu pekerja bernama Azmi selamat meskipun sudah diseret ke arah semak-semak.
Dari kejadian tengah Juli 2021 itu, harimau kembali menghilang. Apalagi sejak ada petugas BBKSDA Riau memasang kamera jebak di berbagai titik.
Harimau diduga muncul lagi pada 29 Agustus 2021 malam. Seorang remaja berusia 16 tahun bernama Malta ditemukan dengan kondisi beberapa organ tubuh tak utuh lagi.
Ada bekas cakaran di sekujur tubuhnya. Masyarakat sekitar menyimpulkan korban tewas karena diterkam harimau yang juga menerkam pekerja sebelumnya.
Advertisement