Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi, Rabu siang (1/9/2021), meluncurkan awan panas guguran sejauh 2.500 meter ke arah barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)Â Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran itu terjadi pada pukul 10.13 WIB dengan tinggi kolom 600 meter arah ke barat.
Baca Juga
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 42 mm dan durasi 195 detik," katanya.
Advertisement
Hanik menjelaskan, pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi juga mengeluarkan guguran lava pijar lima kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke barat daya.
Selain itu, Gunung Merapi juga tercatat mengalami 45 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-18 mm selama 20-119 detik, 40 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-5 mm selama 8.8-13.24 detik, tujuh gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 3-4 mm dengan durasi 8.72-9.56 detik.
Selanjutnya, satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 5 mm selama 7.64 detik dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm selama 43.6 detik.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Status Siaga
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Advertisement