Sukses

Kala Napi Lapas Perempuan Pekanbaru Menangis Histeris Disuntik Vaksin Covid-19

Ratusan warga binaan Lapas Perempuan Pekanbaru menjalani vaksinasi Covid-19 demi mempercepat herd immunity.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan warga binaan Lapas Perempuan Pekanbaru mendapatkan vaksin Covid-19, Kamis pagi, 2 September 2021. Penyuntikan berlangsung di aula dekat lapangan di Lapas yang jaraknya tak jauh dari puluhan blok narapidana menjalani hukuman.

Petugas Lapas Perempuan Pekanbaru bekerja sama dengan sejumlah warga binaan melakukan sistem bergilir per blok. Jika satu blok diisi sejumlah narapidana selesai disuntik vaksin Covid-19, penghuni lainnya di blok berbeda dipanggil satu persatu.

Di aula, antara satu dengan lainnya berjarak agar tidak menjadi ruang bagi virus corona menular. Setiap warga binaan wajib memakai masker dan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik petugas medis.

Untuk menghilangkan ketegangan menghadapi jarum suntik, pihak Lapas Perempuan Pekanbaru membuat acara musik akustik. Pemetik getar dan penyanyinya merupakan warga binaan.

Namun demikian, masih ada beberapa warga binaan ketakutan menghadapi jarum suntik. Bahkan ada yang meneteskan air mata ketika berhadapan dengan petugas medis yang memegang alat suntik vaksin Covid-19.

Tak ayal, ini menjadi perhatian bagi narapidana lainnya. Ada yang seolah meledek apalagi warga binaan perempuan tadi memiliki badan cukup besar.

"Nangis dia, nangis kena suntik," seloroh warga binaan lainnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Awalnya Menolak

Kepala Lapas Perempuan Pekanbaru Desi Andriyani mengatakan, ada 360 narapidana yang mendapatkan suntik vaksin Covid-19 tahap pertama pada hari tersebut. Hal ini merupakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Sejatinya, ada 400 warga binaan di Lapas. Hanya saja sisanya tidak bisa disuntik karena ada yang baru sembuh dari Covid-19 ataupun punya penyakit bawaan.

"Ada yang kena asma, ada penyakit lain juga, ada yang baru selesai isolasi mandiri," kata Desi didampingi Kepala Pengamanan Lapas Ema Tarigan.

Desi mengatakan, awalnya ada sebagian warga binaan menolak vaksin Covid-19. Ini terjadi karena berbagai berita hoax sehingga warga binaan tadi percaya vaksin itu punya efek samping berbahaya.

Dengan sabar dan sosialisasi intensif, Desi dan petugas Lapas memberikan pengertian. Pendekatan tadi membuat tidak ada lagi penolakan bahkan kini warga binaan antusias menerima vaksin.

"Saya memberikan contoh kepada mereka, diri saya sendiri yang sudah divaksin," kata Desi.

3 dari 3 halaman

Penambah Imun

Desi menceritakan, dirinya pernah terpapar Covid-19 meskipun sudah menerima vaksin. Penciumannya tiba-tiba hilang dan harus isolasi mandiri selama beberapa hari hingga sembuh.

"Karena sudah vaksin, gejala yang saya alami tidak berat, akhirnya setelah memberi penjelasan ini warga binaan mau divaksin," kata Desi.

Desi berharap vaksin Covid-19 bagi warga binaan membuat virus corona tidak masuk lagi ke penjara. Apalagi selama ini, Lapas Perempuan sudah dua kali kena gelombang Covid-19.

Pertama tahun lalu. Saat itu ada 96 pegawai dan warga binaan terinfeksi. Selanjutnya pada pertengahan tahun ini, di mana ada 31 warga binaan terpapar Covid-19.

"Agustus kemarin 31 orang ini sudah dinyatakan negatif," ucap Desi.

Kalaupun nanti ada warga binaan terpapar, Desi berharap dengan vaksin ini tidak ada warga binaan yang mengalami gejala sedang ataupun berat. Dengan vaksin imunitas warga binaan diharap makin bertambah.