Sukses

Airlangga Singgung UMKM Belum Berani Berutang, Musa Rajekshah: Utang Itu Biasa, Jangan Takut

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, banyak pelaku UMKM masih belum berani berutang untuk mengembangkan usahannya, meski sudah berpengalaman dalam bidang usaha.

Liputan6.com, Medan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, banyak pelaku UMKM masih belum berani berutang untuk mengembangkan usahannya, meski sudah berpengalaman dalam bidang usaha.

Hal itu disampaikan Menko Airlangga saat menghadiri kegiatan optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemulihan ekonomi di Hotel JW Marriott, Kota Medan, Kamis, 9 September 2021.

"Pemerintah menyadari hal itu, sehingga meluncurkan program Banpres (bantuan presiden) usaha mikro yang disiapkan melalui kementerian koperasi UMKM," katanya.

Dijelaskan Airlangga, pemerintah juga sudah memberikan KUR yang platformnya sebesar Rp 285 triliun, meningkat dari tahun lalu Rp 193 triliun, dengan bunga 3 persen. Airlangga yakin, tidak ada satu rentenir berani memberikan tingkat suku bunga 3 persen, sehingga tidak akan ada saingan.

"Kedua, memberikan kredit sampai Rp 100 juta tanpa adanya jaminan. Dengan diberikan grace period 6 bulan untuk yang ngambil pertama. Saya jamin, tidak ada rentenir yang bisa bersaing dengan bank-bank BUMN maupun BUMD di Sumut," jelasnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Dorong Program Kredit

Airlangga meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut agar mendorong program kredit ini, karena untuk menjaga daya beli masyarakat adalah melalui UMKM. Sebab, jika UMKM bergerak, tingkat pengangguran juga akan berkurang.

"Sekaligus mengurangi angka kemiskinan," ujarnya.

Airlangga menambahkan, salah satu program andalan di Sumut adalah replanting sawit. Melalui program pemerintah, pengusaha sawit bisa memperoleh lod sawit sampai Rp 500 juta, dan bila ini dikelompokkan berbasis klaster, dengan 10 kali perkelompok pekebun angkanya bisa Rp 5 miliar.

"Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan usaha-usaha yang memiliki potensi ke depan, agar mendapat kredit murah dari pemerintah, murah, karena disubsidi pemerintah, juga kreditnya dijamin Askrindo dan Jamkrindo. Inilah program KUR yang diharapkan bisa menetaskan pengusaha-pengusaha nasional yang baru," terangnya.

3 dari 3 halaman

Pelaku Usaha Tak Perlu Takut

Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah mengatakan, bagi pengusaha utang itu merupakan hal yang biasa. Musa Rajekshah meminta pelaku usaha tidak perlu takut, asalkan utangnya dilakukan secara benar di perbankan.

"Mohon maaf, karena takut ke bank, berutang dengan rentenir. Pemerintah sudah memberi pinjaman tanpa anggunan, bunganya juga rendah, 3 persen," ucapnya.

Musa Rajekshah menuturkan, bila utang dipakai untuk usaha, hal itu bukan menjadi persoalan, kecuali berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga tidak tahu bagaimana cara mengembalikan.

"Saran kami, kalau usaha, hitung betul, jangan hitung hanya pinjam saat ini, karena keperluan saat ini. Tapi hitung untuk satu tahun ke depan, supaya tidak dua kali minjam. Ini saran kami," tandasnya.