Liputan6.com, Sikka - Damianus Rofin Sere Muda (36) seorang pria kelahiran Lewotobi, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur,Nusa Tenggara Timur (NTT), berbagi kepada anak yang mengalami gizi buruk dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang hidupnya serba kekurangan.
Putra pertama dari pasangan Pius Tata Muda dan Lusia Ema, Sabtu (11/9/2021) siang, bersama istrinya, Maria Immaculata Herliana (36) tergerak hatinya setelah membaca di media terkait adanya anak yang mengalami gizi buruk dan OGDJ.
Advertisement
Baca Juga
"Kami membaca berita dari media mengenai adanya anak yang mengalami gizi buruk sehingga saya bersama istri, tergerak hati untuk membantu," kata Damianus Rofin Sere Muda, Warga Desa Geliting, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di rumahnya, Sabtu (11/9/2021).
Rofin sapaannya menyebutkan, sebegai peternak ayam kampung, dia akan bantu telur ayam dan daging ayam, setiap hari selama tiga bulan ke depan. Dia mengaku ingin berbagi sepanjang masih bisa berbagi
"Kebetukan istri saya juga ulang tahun jadi kami memanfaatkan waktu hari ini untuk membantu anak yang mengalami gizi buruk dan ODGJ. Selama 3 bulan saya akan memberikan telur, ayam kampung dan bahan makanan lainnya bagi kedua anak gizi buruk ini," ujarnya.
Elisabeth Gentia (58), orangtua kedua anak ODGJ dan seorang anak gizi buruk menyebutkan, selama ini dari Dinas Sosial Kabupaten Sikka membantu beras,telur ayam dan pakaian.
Ia mengatakan, kini ia bersama keluarganya menetap di Desa Heo Puat, Kecamatan Hewokloang juga pernah mendapatkan bantuan dari pihak gereja berupa bahan makanan.
“Saya baru sebulan tinggal di dekat kebun ini dengan membangun rumah sederhana. Sebelumnya tinggal di Desa Sau Sina Kecamatan Kewapante,” jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Berharap Bantuan Pemerintah
Gentia memiliki tiga anak. Anak perempuan pertama Margaretha Loli Kenga (28) dan anaknya yang kedua Lolianus Miskin Sado (26) mengalami gangguan syaraf, sedangkan anaknya yang bungsu Wilhelmina Wilma Kenga (21) dari lahir kelihatan sudah kekurangan gizi, dari umur 6 bulan tidak bisa duduk.
“Anak saya dua orang memiliki gangguan syaraf dan seorang lainnya dikatakan dokter mengalami kekurangan gizi hingga lumpuh,” ucapnya.
Elisabeth mengatakan kedua anaknya itu sudah cacat sejak lahir. Sedangkan putranya Lolianus Miskin Sado (26) mengalami gangguan mental di usia 12 tahun, saat kelas 5 SD.
“Kalau yang dua sudah cacat fisik dan mental sejak lahir. Kalau yang laki- laki ini sudah kelas 5 SD baru dia gangguan mental, tiba-tiba saja dia marah, bongkar rumah dan kejar mau bunuh orang,” ujarnya.
Elisabeth mengaku tahun 2016 anak lelakinya mendapatkan bantuan. Sementara 2 anak lainnya tidak mendapatkan bantuan karena pemerintah desa beralasan mereka tidak terdaftar.
Saat ini kami mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH), sehingga bisa membantu biaya makan keluarganya.
“Suami saya Yakobus Anselmus (71) kerja sebagai petani tetapi sudah tidak kuat bekerja lama.Paling hanya sampai jam 9 pagi saja.Untuk makan sehari-hari kalau ada bantuan kami terima, kalau tidak ada bantuan kami makan ubi dan pisang,” ungkapnya.
Pantauan media Liputan6.com, Rofin Muda bersama istri dan anak-anak, mengunjungi 3 penyandang disabilitas dan cacat mental di He’opuat, RT 11/RW 05 Dusun Watu Hei, Desa He’opuat Kecamatan Hewokloang masing-masing, Margaretha Loli Kenga (28), Lolianus Miskin Sado (26) dan Wihelmina Wilma Kenga (21).
Selain itu, Rofin bersama keluarganya mengunjungi Alvaris Yosin (13) yang juga di Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT.
Ke-4 anak yang dikunjungi Rofin Muda bersama istrinya itu, diberikan bantuan beras, makanan siap saji, kue, susu, ayam dan telur ayam kampung.
Suasana haru antara keluarga Rofin bersama keluarga yang dikunjungi setelah melihat kondisi ketiga anak di He’opuat. Kepada penyandang disabilitas tersebut Rofin berjanji akan memberikan bantuan selama 3 bulan ke depan.
Advertisement