Sukses

Pesona Memukau Bukit Intan Dewata, Menyaksikan Panorama Kota Garut dari Ketinggian

Berhadapan langsung dengan Gunung Cikuray, kawasan wisata Bukit Intan Dewata menjanjikan panorama alam yang memukau.

Liputan6.com, Garut - Berada di ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut (MDPL), pamor kawasan wisata alam Bukit Intan Dewata, Desa Mekarjaya [Garut](4279166/ ""), Jawa Barat memang tengah menanjak, meskipun di tengah kepungan pandemi Covid-19.

Memiliki toping awan yang indah, dengan posisi nyaris berhadapan langsung dengan Gunung Cikuray sebagai gunung tertinggi di Garut. Kilau panorama Bukit Intan Dewata memang menjanjikan. Tak heran, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut pun, secara resmi menjadikan Bukit Intan Dewata sebagai destinasi desa wisata baru.

Bahkan dua makam keramat di atas bukit yakni Nyimas Ratu Ratna Intan Dewata serta patihnya dari kerajaan Timbanganten, Tarogong, menjadi daya tarik tersendiri sebagai wisata religi yang menyejukan jiwa di Garut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, pesona kawasan wisata Bukit Intan Dewata memang menakjubkan, selain memiliki pemandangan alam yang aduhai, lokasinya yang berada di ketinggian bisa menyaksikan keindahan Garut dari atas bukit.

Untuk mendukung rencana tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut siap melengkapi fasilitas infrastruktur menuju kawasan wisata bukit di kaki Gunung Guntur tersebut.

“Kita harus masuk di dalam RPJMD di RKPD 2023, kan jalannya ini mesti satu-dua milyar,” ujarnya di sela-sela peresmpain depan petilasan makam Ratu Intan Dewata, beberapa waktu lalu.

Terobosan Kepala Desa Mekarjaya, Asep Setiawan Rebit, serta masyarakat sekitar, dinilai sukses mengelola desa wisata Bukit Intan Dewata dengan sejarah panjangnya, untuk menarik minat pengunjung. “Kan ini juga gotong royong ya, nanti kita bantu dari pemerintah daerah,” kata dia.

Namun meskipun demikian, daya dukung infrastruktur jalan menuju salah satu lokasi petilasan Raja Timanganten, Tarogong itu, diakui masih menjadi kendala utama pengembangan objek desa wisata Intan Dewata.

“Sementara ini kami minimal (bantuan anggaran) 200 juta dulu lah, terserah desa untuk apa, tapi ini kan gak cukup,” kata dia, menanggapi bantuan awal fasilitas kawasan Intan Dewata.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Target Desa Wisata

Berkaca dari kesuksesan pengelolaan Bukit Intan Dewata, Rudy tengah menyiapkan konsep desa wisata dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2023, sehingga mampu memunculkan lebih banyak desa wisata di Garut.

“Kami ingin ada sebenarnya 88 desa, satu kecamatan ada dua (desa wisata) nah, tapi kita belum kearah sana (Dalam pembahasan RPJMD),” ujarnya.

Dengan upaya itu, Rudy berharap tiap desa di Garut mampu memiliki desa wisata untuk menggerakan ekonomi masyarakat.

Bupati menargetkan agar setiap desa di Kabupaten Garut bisa memiliki potensi-potensi desa yang bisa dijadikan sebagai desa wisata.

“Nanti kami klasifikasikan ada pariwisata kelas dunia, ada pariwisata kelas nasional, ada tingkat Jawa Barat, tingkat kabupaten, semuanya lah desa di 421 desa,” papar dia.

3 dari 3 halaman

Keunggulan Bukit Intan Dewata

Kepala Desa Mekarjaya, Asep Setiawan Rebit mengatakan, untuk menghasilkan kawasan wisata Intan Dewata, Pemerintah Desa Mekerjaya via Bumdesnya, menghabiskan anggaran hingga Rp 5 miliar.

“Selain spotnya yang indah, keunggulan lainnya di puncak Gunung Putri ini karena ada makam keramatnya,” kata dia.

Pesona itu ujar dia, mendukung kawasan wisata Bukit Intan Dewata menjadi destinasi wisata alam plus religi pertama di Garut.

“Makam (Ratu Intan Dewata) ini merupakan sebagai daripada wisata religi, karena banyak yang datang juga (berziarah),” kata dia.

Dengan view dan latar alam yang cukup indah, kehadiran wisata Bukit Intan Dewata diharapkan menjadi alternatif baru destinasi wisata alam bagi masyarakat.

“Aapalagi dengan terbentangnya Jalan Ibrahim Adjie misalnya termasuk wisata daripada Bagendit akan berhadapan dengan wisata ini,” kata dia.

Untuk mendukung rencana, Asep berharap akses jalan menuju kawasan wisata Bukit Intan Dewata bisa segera diperbaiki untuk memudahkan pengunjung. “Terutama akses jalan yang bisa dilalui roda dua dan empat,” pinta dia dengan ramahnya.