Sukses

Berharap Harimau Lanustika Cepat Sembuh dan Kembali ke Alam

Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya di Sumatra Barat, punya penghuni baru sejak Jumat, 10 September 2021 setelah berkonflik dengan manusia di Teluk Lanus Kabupaten Siak, Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD) di Sumatra Barat, punya penghuni baru sejak Jumat, 10 September. Harimau ini sebelumnya berkonflik dengan manusia di Teluk Lanus Kabupaten Siak, Riau, sehingga harus ditangkap.

Harimau sumatra betina berumur 3 tahun ini menjadi tertuduh ketika ada remaja 16 tahun, Malta Alfarel meninggal dunia. Jenazah Malta ditemukan setelah tempat tinggalnya sering didatangi harimau sumatra.

Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Hartono, menyebut harimau bernama Lanustika itu tiba di PRHSD pada Jum'at siang, 10 September 2021. Lanustika akan menjalani perawatan medis selama beberapa waktu.

"Karena di kakinya ada luka jeratan yang sudah membengkak," kata Hartono, Selasa siang, 14 September 2021.

Di sisi lain, Hartono menyebut pemberian nama Lanustika berdasarkan daerah harimau sumatra berkonflik yaitu Desa Teluk Lanus. Sementara Tika merujuk pada jenis kelamin.

"Harimau betina, kemudian dokter yang merawatnya bernama Tika," jelas Hartono.

Terkait perawatan Lanustika di PRHSD, Hartono tidak bisa memprediksi. Termasuk sudah berapa lama luka jerat yang dialami Lanustika.

"Intinya lebih dari tiga hari, pastinya tim medis yang menentukan," kata Hartono.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lokasi Cocok

Hartono juga tak bisa memastikan berapa lama harimau Lanustika menjalani perawatan di lokasi yang sering menjadi tempat tinggal sementara harimau berkonflik dengan manusia itu.

Menurut Hartono, observasi sangat diperlukan untuk mengetahui berapa lama Lanustika menjalani perawatan di PRHSD. Selanjutnya menjaga sifat liar harimau agar bisa dilepasliarkan kembali.

"Secara umum sifat liarnya masih terjaga, dikasih makanan langsung diterkam," kata Hartono.

Pelepasliaran bisa memakan waktu lama. Tim observasi akan mencari lokasi yang tepat dengan karakteristik harimau dengan suatu daerah.

Selama ini, Lanustika hidup di Desa Teluk Lanus yang masuk dalam homering atau daerah jelajah harimau. Pasalnya Desa Teluk Lanus masuk dalam lansekap Sinepis yang menjadi salah satu habitat harimau di Riau.

"Lanustika biasa hidup di daerah bergambut, pelepasliaran harus di lokasi yang punya karakteristik sama," jelas Hartono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.