Sukses

Otak Pelaku Perampokan Bersenpi Toko Emas di Medan Ditangkap di Rumah Orang Tua

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Panca Putra Simanjuntak memaparkan kasus perampokan bersenjata api (bersenpi) yang menggasak toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan.

Liputan6.com, Medan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Panca Putra Simanjuntak memaparkan kasus perampokan bersenjata api (bersenpi) yang menggasak toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan.

Kapolda mengatakan, otak pelaku perampokan toko emas adalah Hendrik Tampubolon (38), yang telah meninggal dunia setelah ditembak akibat menyerang petugas saat ditangkap. Hendrik diketahui sudah beberapa kali melakukan tindak pindana antarprovinsi, Sumut dan Riau.

"Hendrik kita tangkap di rumah orang tuanya, di Dairi," kata Panca saat paparan di Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Rabu (15/9/2021).

Paparan kasus perampokan turut dihadiri Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasanuddin, Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko, dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Kapolda menjelaskan, ide untuk melakukan perampokan tersebut diawali dari niat Hendrik yang memiliki senjata api pistol FN, revolver rakitan. Rencana ditindaklanjuti mencari orang yang mau melakukan pencurian.

"Penetapan lokasi perampokan juga dari Hendrik," ujar Panca.

Perampokan dan kekerasan itu terjadi pada Kamis, 26 Agustus 2021, pukul 14.30 WIB di Toko Emas Aulia Chan dan Masrul, Pasar Simpang Limun. Emas seberat 6,5 Kilogram (Kg) atau senilai Rp 6,5 miliar.

Terkait perampokan, polisi menangkap lima orang tersangka, Hendrik (meninggal dunia), Farel (21) warga Medan Amplas, Paul Sitorus (32) warga Deli serdang, Prayogi (25) warga Medan Johor, dan Dian.

"Selain Hendrik, para pelaku lainnya ditangkap di Medan," terang Kapolda.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

2 dari 3 halaman

Sita Barang Bukti

Kapolda Sumut, Irjen Panca Putra Simanjuntak menuturkan, sebelum beraksi, para perampok observasi lapangan. Menurut Kapolda, aksi ini direncanakan dengan baik, karena ada observasi, persiapan yang matang, termasuk melapisi tangan masing-masing.

"Tujuannya supaya sidik jarinya tidak terlihat oleh polisi. Barang bukti yang turut disita berupa emas, senjata api rakitan jenis pistol dan laras panjang, amunisi, dan sepeda motor," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Bantahan Kapolda

Kapolda Panca turut membantah isu yang mengaitkan perampokan dengan salah satu institusi, yaitu kepolisian. Diakui Kapolda, dirinya bersama Wali Kota dan Pangdam langsung membentuk tim untuk mengejar dan mengungkap kasus ini.

"Saya dengan tegas agar kejadian diungkap supaya tidak jadi bola liar, dibuat isu yang tidak benar," tandasnya.