Liputan6.com, Gorontalo - Beberapa waktu lalu masyarakat indonesia dikejutkan dengan kebakaran Lapas Tangerang. Peristiwa yang merenggut nyawa puluhan warga binaan ini menyisakan kesedihan bagi pihak keluarga.
Kondisi serupa digambarkan terjadi di Lapas Kelas IIA Gorontalo. Di tengah terik matahari, sorotan mata tertuju ke halaman depan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo. Kepulan asap disertai api serta teriakan warga binaan membuat suasana yang semula hening berubah menjadi heboh.
Advertisement
Baca Juga
Ratusan nappi yang berada di dalam lapas secepatnya dievakuasi oleh petugas lapas dari blok huniannya ke jalur evakuasi. Tak menunggu waktu lama seluruh warga binaan berkumpul di titik evakuasi
Beberapa petugas lapas dan unit damkar Kota Gorontalo bergegas dengan sigap dan cepat menuju sumber titik api. Tak butuh waktu lama, sumber api pun dapat dipadamkan sekejap.
Kejadian kebakaran di halaman depan lapas gorontalo hanyalah simulasi penanganan kebakaran. Simulasi ini digagas oleh Lapas Gorontalo bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Gorontalo untuk mengantisipasi kebakaran seperti yang terjadi di lapas tangerang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut:
Antisipasi Kebakaran Lapas
Bahkan, simulasi itu diikuti oleh seluruh petugas lapas agar bisa memahami cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) hingga menguasai metode evakuasi kepada warga binaan. Khususnya dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar aman, kondusif, sehat, dan efisien.
Materi dan praktek dalam simulasi terkait penanggulangan kebakaran itu disampaikan langsung oleh Moh. Lutfie A Latif yang juga sebagai analis kebakaran dan koordinator lapangan pemadam kebakaran Kota Gorontalo.
Lutfie menuturkan, sesuai pantauannya bangunan lapas Gorontalo memiliki karakteristik yang berbeda dengan bangunan pada umumnya. Karena disini dihuni oleh orang yang sedang menjalani masa hukuman.Â
"Olehnya apabila tidak waspada dalam menggunakan alat pemadam kebakaran, maka akan berpotensi disalahgunakan oleh warga binaan," ungkapnya.Â
Untuk itu kata Lutfie, menggunakannya harus benar dan diawasi ketat untuk menjaga hal yang tidak diinginkan. Terpenting warga binaan harus mendengarkan seluruh instruksi dari petugas ketika terjadi bencana.
"Metode simulasi kebakaran yang diberikan dan dipraktekkan kali ini adalah Metode traditional seperti menggunakan karung basah maupun metode modern dengan menggunakan peralatan yang tersedia," katanya.Â
Kalapas Gorontalo Ignatius Gunaidi mengapresiasi giat tanggap darurat melalui kegiatan simulasi mitigasi bencana ini. Semoga semua dijauhkan dari musibah, tetapi tetap waspada serta tanggap akan kemungkinan hal yang bisa.Â
"Hal ini tentunya agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam lapas Gorontalo," pungkasnya.Â
Advertisement