Liputan6.com, Yogyakarta - Mi lethek merupakan kuliner khas Yogyakarta. Meski memiliki nama yang nyeleneh yang berarti mi kotor, mi lethek memiliki cita rasa yang enak. Kuliner ini adalah masakan khas daerah Bantul, Yogyakarta.
Namun, rupanya mi lethek merupakan kuliner warisan perantau dari Timur Tengah. Dikutip dari berbagai sumber, pada tahun 1920-an ada seorang pendakwah bernama Umar Yassir.
Umar Yassir datang ke daerah Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta untuk mengajarkan agama Islam. Karena pada saat itu bahan pangan cukup sulit didapat, Umar kemudian membuat rumah produksi mi yang dibuat dari tepung singkong yang dicampur dengan tepung tapioka.
Advertisement
Baca Juga
Saat dua tepung ini dicampur akan mengasilkan warna sedikit gelap tak seperti mi pada umumnya. Mi tersebut kemudian dijuluki mi lethek oleh warga setempat.
Penggunaan tepung tapioka menghasilkan mi dengan tekstur yang cukup kenyal saat dikunyah. Tampilan dan bentuk mi lethek di Yogyakarta ini hampir sama dengan mi bihun pada umumnya.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Kuah Keruh
Selayaknya mi pada umumnya, mi lethek dapat disajikan dengan kuah maupun menjadi mi kering alias mi goreng. Mi lethek versi kuah memiliki tampilan kuah yang keruh atau gelap dengan aneka campuran bumbu dan rempah, sehingga terasa gurih di lidah.
Mi lethek biasanya disajikan dengan pelengkap irisan daging ayam dan sayur kol, kedua pelengkap ini menyempurnakan kenikmatan sajian mi lethek. Belum lagi taburan bawang merah goreng di atasnya, menambah aroma mi lethek semakin menggoda lidah.
Hingga saat ini, di Kabupaten Bantul, masih terdapat pabrik mi lethek yang sangat tradisional. Pembuatan mi lethek di pabrik ini dibantu oleh sapi jantan yang berputar menglilingi alat pengaduk tepung.
Alat seberat satu ton ini digunakan sebagai pengaduk bahan-bahan mi. Pabrik mi bernama Mi Bendo ini sudah berdiri sejak tahun 1940-an. Pabrik Mi Bendo membuktikan ketangguhannya melawan kemajuan teknologi. Pabrik ini mampu bersaing dengan pabrik mi lethek yang sudah menggunakan mesin. Selain itu, pabrik Mi Bendo Bantul ini mampu menjaga cita rasa mi lethek yang melegenda dan otentik.
Penulis: Tifani
Advertisement