Sukses

Guru Madrasah Jabar Dukung Gerakan Revolusi Mental, Mulai dari Penguatan Karakter

PGM Jabar melakukan berbagai terobosan untuk merubah pola pikir guru madrasah agar lebih produktif dan positif. Yakni dengan menanamkan penguatan karakter dan meningkatkan profesionalisme guru.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Jawa Barat (Jabar) Hasbullah menjelaskan, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bisa menjadi hal yang wajib untuk dilakukan agar Indonesia Maju bisa terealisasi.

“Program seperti modernisasi agama Kementerian Agama harus didukung. Mental yang berkaitan dengan mengubah pola pikir lebih maju. Yang paling sederhada saja, dengan menerima keberagaman, sadar akan kemajemukan Indonesia dan tidak memaksakan satu pemahaman terhadap pemahaman lain adalah bentuk revolusi mental,” kata pria yang akrab disapa Kang Has itu, Selasa (12/10/2021).

PGM Jabar melakukan berbagai terobosan untuk merubah pola pikir guru madrasah agar lebih produktif dan positif. Yakni dengan menanamkan penguatan karakter dan meningkatkan profesionalisme guru.

“Kita mendorong guru agar lebih profesional. Mendorong guru lebih fokus menjalankan aktivitas dengan memenuhi hak – hak kesejahteraan mereka,” katanya.

Kang Has juga melakukan penguatan literasi bagi para guru yang tergabung di PGM. Tujuannya, agar lebih memahami kondisi faktual, penguatan karakter agar guru madrasah bisa menganalisa apapun bentuk yang bisa dikembangkan di lingkungan madrasah tempat para guru mengabdikan diri.

“Kita tahu bahwa perkembangan dunia digital sangat pesat. Teknologi komunikasi ini sangat mempengaruhi karakter masyarakat,” imbuhnya.

Di dalam nilai-nilai GNRM, nilai gotong royong yang menjadi warisan leluhur ini paling mudah diaplikasikan sebagai bentuk revolusi mental.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Madrasah Jadi Sarana Revolusi Mental

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Didik Suhardi mengatakan, madrasah atau sekolah agama bisa menjadi sarana dalam melaksanakan revolusi mental.

Deputi Didik menjelaskan, pemerintah akan menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk melaksanakan revolusi mental di madrasah. Menurutnya, PBNU telah memiliki banyak best practices model dalam pelaksanaan revolusi mental.

"Saya sangat setuju dengan apa yang dilakukan PBNU yaitu gerakan revolusi mental melalui madrasah," ujarnya.