Sukses

Gulali Jadul, si Manis yang Digandrungi Wisatawan di Yogyakarta

Sekalipun penjual gulali jadul hanya sedikit, namun, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta masih bisa menemukan panganan masa kecil ini.

Liputan6.com, Yogyakarta - Siapa sangka ternyata gulali masih bisa ditemui di Yogyakarta sekalipun tidak ada pasar malam. Sekalipun penjual gulali jadul hanya sedikit, namun, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta masih bisa menemukan panganan masa kecil ini.

Berikut lokasi penjual gulali jadul di Yogyakarta

1. Benteng Vredeburg

Pada awalnya pedagang gulali di daerah ini menggelar lapaknya di daerah Keraton Yogyakarta, yang menjadi salah satu destinasi wajib wisatawan. Namun, semenjak adanya pandemi Covid-19, wisatawan yang mengunjungi area Keraton Yogyakarta semakin berkurang. Hal ini tentu mempengaruhi pendapatan penjual gulali di daerah tersebut.

Maka  dari itu penjual gulali di  area Keraton memutuskan untuk menggelar lapaknya di daerah Benteng Vredeburg. Selain areanya yang lebih terbuka, banyaknya wisatawan yang lalu lalang melewati Benteng Vredeburg membuat penjual memilih lokasi ini untuk berjualan, dengan harapan gulali yang ditawarkan mampu terjual.

2. Jalan Malioboro

Penjual gulali jadul juga dapat ditemukan di Jalan Malioboro. Tentu sudah tidak asing lagi bukan, bila Malioboro menjadi salah satu tujuan wisata wajib bagi wisatawan.

Berbeda dengan Keraton Yogyakarta yang cukup sepi saat adanya pandemi Covid-19, Malioboro tetap dikunjungi oleh wisatawan meskipun tidak seramai sebelum pandemi. Hal ini juga menjadi pertimbangan penjual gulali jadul untuk menggelar lapaknya.

Wisatawan yang ingin mencicipi gulali jadul di area Malioboro Yogyakarta dapat menemukannya tersebar di area Malioboro, seperti di depan Ramayana, di deretan toko batik hingga di deretan penjual mainan tradisional.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Harga Murah Meriah

Biasanya penjual  gulali jadul akan menancapkan beberapa gulali dengan berbagi bentuk di depan lapaknya. Hal ini sebagai tanda adanya bahwa orang tersebut menjajakan gulali jadul.

Sementara bahan gulali yang belum dibentuk akan dikumpulkan sesuai dengan warna dan rasanya, apabila wisatawan memesan gulali maka dengan  segera Sang Penjual akan membuatkannya. Sehingga pembeli dapat menyaksikan proses pembuatan gulali yang satu ini. Walau terlihat keras tetapi jajanan yang satu ini akan lumeh ketika digigit.

Pembeli juga bisa meminta bentuk gulali kepada penjual mulai dari bentuk bunga, bintang hingga kuda. Harga yang dipatok untuk satu buah gulali juga beragam, tergantung tingkat kesulitan bentuknya.

Rata-rata satu buah gulali jadul di Yogyakarta dibanderol dengan harga Rp2.000 hingga Rp5.000.

(Yohana Nabilla)