Sukses

Takut Covid-19, Ratusan Korban Keracunan Massal di Takalar Ogah ke Rumah Sakit

Polisi pun telah melakukan langkah persuasif agar warga korban keracunan bersedia memeriksakan diri di rumah sakit atau puskesmas.

Liputan6.com, Takalar - Ratusan warga yang mengalami keracunan massal di Dusun Pangkajene, Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan enggan dibawa ke Rumah Sakit karena takut Covid-19. Mereka pun lebih memilih untuk menjalani perawatan di rumah. 

Berdasarakan data yang diterima Liputan6.com, hanya 55 warga yang terdata mengalami keracunan usai acara takziah di rumah salah seorang warga. Polisi pun meyakini ada lebih banyak warga yang mengalami keracunan pasalnya ada sekitar 250 warga yang hadir dalam acara kedukaan tersebut.

"Yang terdata baru 55 orang, tidak menutup kemungkinan masih banyak warga yang mengalami keracunan karena mereka takut untuk berobat ke rumah sakit dengan alasan Covid-19," kata Kasi Humas Polres Takalar, AKP Zeim Arman, Sabtu (2/10/2021).

Zeim menuturkan bahwa, ratusan warga itu tidak langsung mengalami gejala mual-mual dan pusing usai acara takziah tersebut. Sebagian besar dari mereka baru mengeluhkan hal tersebut sehari setelah acara. 

"Warga yg keracunan ada yang tidak langsung mengalami gejalah dan besok harinya baru merasa mual, pusing dan muntah-muntah," jelasnya.

Polisipun kini tengah melakukan langkah persuasif untuk membujuk warga korban keracunan massal agar mau memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Pasalnya dikhawatirkan semakin banyak korban yang berjatuhan akibat kejadian tersebut. 

"Sampai sekarang personil Polsek Galesong Utara dan tim medis Puskesmas Aeng Towa terus menerus melakukan pendataan dan menyarankan kepada warga dan korban agar melapor," Zeim memungkasi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bocah 9 Tahun Meninggal Dunia

Sebelumnya, keracunan massal terjadi di Dusun Pangkajene, Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Tercatat sedikitnya 55 orang harus dilarikan ke rumah sakit usai hadir dalam acara takziah malam ketiga yang digelar di rumah seorang warga bernama Mappa Daeng Mile pada Rabu (29/9/2021).

Kapolres Takalar, AKBP Beny Murjayanto mengatakan bahwa sedikitnya ada 250 tamu undangan yang hadir dalam acara kedukaan tersebut. Keesokan harinya puluhan warga langsung dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami muntah-muntah dan mual dan pusing. 

"Kami masih selediki, yang jelas mereka makan nasi dus dan kue dalam acara tersebut," kata Beny saat dikonfirmasi, Sabtu (2/9/2021).

Beny menyebutkan saat ini baru 55 warga yang terdata mengalami keracunan massal usai hadir diacara takziah tersebut. Ironisnya seorang bocah berusia 9 tahun pun meninggal dunia. 

"H umur 9 tahun meninggal pagi tadi di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar," jelasnya. 

Polisi pun saat ini telah mengambil sampel makanan yang disantap oleh warga dalam acara takziah tersebut. Sampel makanan itu akan dibawa ke laboratorium forensik untuk diteliti kandungannya. 

"Nanti kita sampaikan, apakah dari nasi dusnya atau snack ataukah air minum kemasan. Kita belum bisa memastikan," ucap dia.

Namun, lanjut Benny, dia memastikan bahwa 55 warga yang tengah dirawat di rumah sakit dan puskesmas itu adalah warga yang hadir dalam acara takziah.

"Semuanya warga yang hadir, jadi kuat dugaan memang mereka keracunan dari sana," ucap dia.