Sukses

Pesan Berantai Kasintel Kejari Garut Minta Bantuan Uang Resahkan Pejabat

Dalam pesan yang dikirimkan lewat aplikasi Whatsapp (WA) dan SMS tersebut, oknum itu mengatasnamakan Kasi Intel Kejari Garut, dengan meminta sejumlah uang untuk kepentingan akomodasi kunjungan tamu dari Kejaksaan Agung (Kejagung).

Liputan6.com, Garut - Sejumlah Pejabat pemerintah daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat resah atas beredarnya penipuan melalui pesan SMS dan WhatsApp berantai, yang mengatasnamakan Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, untuk meminta bantuan.

Dalam pesan yang dikirimkan lewat aplikasi WhatsApp dan SMS tersebut, oknum itu mengatasnamakan Kasi Intel Kejari Garut, dengan meminta sejumlah uang untuk kepentingan akomodasi kunjungan tamu dari Kejaksaan Agung (Kejagung).

Salah Satu Kepala Bidang di salah satu dinas Pemda Garut yang enggan disebutkan namanya, mengaku pernah menerima pesan WA tersebut meminta sejumlah dana untuk menjamu saat kunjungan kerja Kejaksaan Agung.

“Tiba-tiba ke handphone saya ada pesan masuk dari nomor yang tak ada namanya, yang mengaku sebagai Kasi Intel Kejari Garut,” kata dia.

Beruntung, sumber tersebut tidak langsung mempercayai permintaan itu, termasuk ditemukannya sejumlah kejanggalan dalam pesan yang dikirimkan.

“Pesan tersebut langsung memanggilnya dengan sebutan nama, padahal baru pertama kali pesan masuk,” kata dia.

Akhirnya setelah melakukan konfirmasi kepada pihak kejaksaan, diketahui jika nomor yang digunakan nomor si pengiriman pesan, tidak sama dengan yang digunakan Kasi Intel Kejaksaan.

“Saya pikir hanya saya saja yang menjadi sasaran penipuan, ternyata ada juga yang lainnya sesama Kabid dinas lain menanyakan hal yang sama,” ujar dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kasi Intel Meradang

Kepala Seksi Kejaksaan Negeri Garut, Slamet Haryadi, mengakui adanya laporan pesan berantai yang mencatut namanya meminta sejumlah bantuan kepada sejumlah pejabat di lingkungan Pemda Garut.

“Ini bohong jelas-jelas ini aksi penipuan dengan mengatasnamakan Kasi Intel,” ujarnya meradang.

Menurutnya selama ini dirinya tidak pernah mengirimkan pesan, meminta bantuan sejumlah dana dalam setiap penyambutan tamu kunjungan kerja dari Kejagung RI atau lembaga lainnya.

“Itu dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab dengan tujuan untuk melakukan penipuan,” kata dia.

Beberapa laporan yang masuk dan menjadi sasaran yakni Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, hingga pejabat lainnya di lingkungan pemda Garut. “Saya mendeteksi nomor yang digunakan berada di luar Garut, ketika dicek kembali nomornya, ternyata sudah tak aktif,” kata dia.

Untuk menghindari jatuhnya korban, Slamet meminta agar tidak mudah percaya dengan kiriman pesan yang mengatasnamakan Kejaksaan Garut dengan tujuan meminta bantuan dana.

“Termasuk dari orang yang mengaku pejabat atau pegawai lainnya di lingkungan Kejaksaan Negeri Garut karena itu adalah penipuan,” pinta dia.