Liputan6.com, Gorontalo - Suara alunan musik Polopalo seketika menggema tanda dimulainya festival seni budaya asli Provinsi Gorontalo. Kegiatan yang akan dilaksanakan sepekan itu, dimulai dengan dialog budaya yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Manado.
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengaku, sangat antusias dengan event budaya paling megah se-Gorontalo ini. Aula LPMP Bone Bolango (Bonebol) riuh dengan pukulan polopalo sebagai penanda event budaya kolosal ini siap digelar.
Advertisement
Baca Juga
"Festival Polopalo menjadi fase baru di tengah semakin kurangnya peminat budaya termasuk alat musik khas Gorontalo," kata Hamim Pou.
Ia mengaku, jika Kabupaten Bonebol merupakan satu dari delapan daerah terpilih dalam platform kebudayaan Indonesia. Kali ini, salah satunya dengan menampilkan seni Polopalo seribu siswa serentak bermain alat musik Polopalo.Â
"Mari sama-sama kita sukseskan festival ini, agar budaya dan tradisi kita tetap lestari," tuturnya.
Hamim Pou menambahkan, kekayaan budaya Gorontalo sangat komplet dan patut untuk disyukuri, dari kekayaan alam seperti flora, fauna, kerajinan tangan, hingga alat musik polopalo yang merupakan alat musik khas Gorontalo asli.
Simak juga video pilihan berikut:
Acara tersebut diadakan untuk memperingati satu tahun perjuangan nakes dan pasien melawan virus Covid-19 di RSDC Wisma Atlet.
Pesaing Angklung
Selain itu, alat musik polopalo sendiri terbuat dari bambu yang juga merupakan salah satu kekayaan alam Gorontalo. Ia bahkan bercita-cita akan menyetarakan alat musik polopalo dengan angklung yang bisa tampil di event nasional
"Saya bercita-cita, musik polopalo bisa kita setarakan dengan angklung yang ada di Jawa Barat bahkan sudah mendunia," ujarnya.
Gorontalo tidak kalah, kata Bupati, di sini ada juga ada musik tradisional Polopalo yang layak ditampilkan.Â
"Kalo harmonisasinya disatukan dengan bagus, menjadi harmoni yang luar biasa. Saya kira itu bisa kita lakukan, sebagai kekayaan budaya yang harus dilestarikan," ia menandaskan.
Advertisement