Sukses

Sudah Dilaporkan Masih Gentayangan, Warga Geruduk Rumah Guru Ngaji Cabul di Gunungkidul

Warga terpaksa menggeruduk rumah terduga pelaku lantaran sudah lama kasus pencabulan dilaporkan, pelaku belum juga ditahan aparat kepolisian.

Liputan6.com, Gunungkidul - Warga Karangasem Mulo, Wonosari, Gunungkidul, menggeruduk kediaman guru mengaji genit yang mencabuli murid-muridnya. Bukan tanpa sebab, pasalnya sudah lama kasus pencabulan itu dilaporkan, pelaku belum juga ditahan aparat kepolisian. Ratusan warga yang kesal akhirnya mendatangi rumah guru ngaji itu Selasa malam (5/10/2021). 

Sulistyo, seorang warga mengatakan, keberadaan guru ngaji cabul itu sudah meresahkan masyarakat. Warga tak ingin ada korban lagi, sementara para korban juga trauma jika melihat wajah pelaku. 

"Korban yang melaporkan Gun juga takut, karena Gun masih berkeliaran di wilayah kalurahan Mulo," kata Sulis. Sulis juga menyebut, warga sudah melapor ke polisi sejak 16 September, namun terduga pelaku Gun masih bebas beraktivitas. 

"Kami hanya ingin dia pergi dari sini atau minimal ditahan demi keamanan dan ketentraman warga pada umumnya," kata Sulis.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Korban Asusila Bertambah

Sementara itu, warga Padukuhan Mulo lain yang enggan disebutkan namanya mengatakan, selain tiga wanita yang menjadi korban asusila apelaku, ternyata ada satu korban lagi, yaitu janda muda beranak satu.

"Itu ada janda umurnya kira-kira 25 tahunan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, aksi tidak senonoh dilakukan oleh oknum seorang guru mengaji dan hadroh di Kalurahan Mulo Kapanewon Wonosari Gunungkidul. Dua orang gadis dan seorang ibu rumah tangga pernah menjadi korban aksi tidak terpuji dari lelaki yang sudah beristri dan memiliki seorang anak tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan oknum guru mengaji dan hadroh tersebut adalah Gun, lelaki yang berumur sekitar 35 tahun. Dalam kesehariannya, dia sebenarnya adalah seorang penjaga sekolah sekaligus Tenaga Tata Usaha (TU) di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kalurahan Mulo.

Di padukuhan sisi utara Kalurahan Mulo, berdasarkan informasi ada dua gadis yang telah menjadi korban aksi bejatnya. Modus yang ia gunakan adalah mengelabui gadis yang menjadi murid mengajinya untuk mengikuti kegiatan ritual yang ia selenggarakan.