Liputan6.com, Kendari - Kebakaran hutan Konawe Selatan, terjadi Rabu (6/10/2021) sekitar pukul 15.00 Wita di wilayah Kelurahan Ngapaha dan Desa Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea. Kebakaran terjadi hingga pukul 18.00 Wita.
Tim Kantor Manggala Agni Daops Tinanggea, langsung turun ke lokasi. Berbekal 3 kendaraan dan peralatan manual, mereka memadamkan api, sambil mengamankan objek vital.
"Ada sejumlah tiang listrik yang nyaris terbakar, kami siram," ujar Kepala Kantor Manggala Agni, Fanca Yanuar Kusuma.
Advertisement
Baca Juga
Dari video yang dikirimkan Manggala Agni kepada Liputan6.com, kebakaran terjadi di poros jalan provinsi di wilayah Konawe Selatan, jalur Kendari-Konawe Selatan. Api dan asap tebal, sempat mengganggu pengendara yang melintas wilayah itu.
"Pertama, objek vital kami utamakan maka itu dulu kami amankan. Sebab, itu yang paling rawan," ujarnya.
Dari dua wilayah desa, tim Manggala Agni menemukan, ada seluas 6,03 hektare lahan terbakar. Mayoritas lahan terbakar, merupakan kebun warga berisi tanaman sayuran dan buah-buahan.
Tim Manggala Agni juga menemukan, ada sebuah pondok kebun warga yang ikut terbakar. Pondok ini terletak di wilayah perkebunan warga dan ditinggalkan pemiliknya.
"Kasihan kan, karena ulah iseng orang tak bertanggung jawab, warga yang tak tahu apa-apa kena dampaknya," kata Fanca.
Diketahui, wilayah Konawe Selatan merupakan salah satu kabupaten paling rawan kebakaran hutan. Diduga, pembukaan lahan salah satunya menjadi alasan benacan ini kerap mengancam permukiman penduduk sekitar.
Perusahaan Diduga Terlibat
Tim Manggala Agni, menemukan ada dugaan keterlibatan perusahaan perkebunan di wilayah lahan terbakar. Temuan ini terjadi di titik kedua, Desa Lalonggasu.
Perusahaan itu diketahui merupakan PT CAM, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan ubi dan sawit. Kebakaran terletak di tapal batas PT CAM. "Kami rencana konfirmasi perusahaan," kata Fanca.
Menurut dia, mereka sering mengamati, lahan perusahaan paling sering terbakar. Diduga, ada pembukaan lahan baru di lokasi lahan terbakar.
"Salah satu perusahaan bernama PT CAM, dia bergerak dalam perkebunan ubi," ujarnya.
Diketahui, tim Manggala Agni, sudah berupaya maksimal meminimalisasi dampak kebakaran. Sosialisasi ke masyarakat dilakukan hingga ke usia dini.
Malahan, Manggala Agni pernah menyiapkan sebuah kendaraan khusus yang mengedukasi pelajar usia dini. Kendaraan ini digunakan sebagai alat angkut pelajar yang tinggal di lokasi terpencil, agar mudah menuju sekolah saat musim hujan.
"Kami sambil mengantar, sambil sosialisasi kebakaran hutan sama mereka. Namun, sampai hari ini masih ada juga yang terbakar," ujar Fanca.
Dia menyesalkan, masih ada saja yang iseng membakar lahan. Oknum-oknum yang tak bertanggung jawab ini, tidak memikirkan pengendara roda dua dan empat serta pemilik lahan yang harus menanggung kerugian jutaan rupiah.
Â
Â
Advertisement