Liputan6.com, Pekanbaru - Pandemi Covid-19 di Riau mulai melandai. Data per 8 Oktober 2021, warga terkonfirmasi virus corona di Bumi Lancang Kuning ada 26 warga, jumlah yang sangat berbeda pada beberapa bulan sebelumnya karena mencapai ribuan per hari.
Seluruh kabupaten dan kota di Riau juga tidak ada lagi zona merah Covid-19. Rata-rata sudah menerapkan PPKM level 2, di mana mobilitas warga serta kegiatan ekonomi hingga pendidikan sudah dibuka meski masih dibatasi.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, Polda Riau tetap menyiagakan 1.800 tracer. Jumlah itu sebagian besar diisi oleh Polri, TNI dan sisanya tenaga kesehatan dari pemerintah daerah.
Tracer ini terintegrasi dengan Aplikasi Bersama Selamatkan Riau besutan Polda setempat. Setiap hari mereka akan mengecek ke lapangan, begitu ada warga terkonfirmasi Covid-19. Tracer melakukan pelacakan kontak erat hingga penanganan medis.
Agar tracer ini semangat dalam menjaga Covid-19 di Riau tidak meluas lagi, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi berjanji akan memberikan insentif. Khususnya tracer dari polisi karena sudah dibahas di Mabes Polri.
"Akan ada intensif kepada tracer dari Polri," tegas Agung ketika meluncurkan pemakaian Aplikasi Bersama Selamatkan Riau di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tergantung Jumlah
Agung menjelaskan, jumlah intensif tracer Polri akan berbeda-beda. Ini tergantung kepada berapa banyak para tracer ini melakukan tracing kepada warga terkonfirmasi.
"Kalau tracer dari pemerintah nanti pemerintah daerah yang menyiapkan," kata Agung.
Agung menjelaskan, tracer Polri biasanya merupakan personel Bhabinkamtibmas. Personel ini bisa mengakses aplikasi tersebut dan melaporkan kegiatan di lapangan setiap harinya.
Aplikasi ini akan mengolah data warga harian terkonfirmasi dari nasional. Selanjutnya memvalidasi ke alamat dan mengecek siapa saja yang sudah berkontak.
Selanjutnya, tracer akan menyarankan agar warga terkonfirmasi mau dirawat ke fasilitas isolasi terpadu milik pemerintah. Kalau gejalanya ringan, para tracer akan mengecek setiap hari untuk memastikan obat-obatan apa saja yang dibutuhkan.
"Harapannya aplikasi ini bisa membuat orang bergejala ringan tidak sedang, sedang tidak berat, berat tidak meninggal," tegas Agung.
Sebagai informasi, Aplikasi Bersama Selamatkan Riau akan dipakai oleh seluruh Polres di Bumi Lancang Kuning. Saat ini, selain Polres Kepulauan Meranti, aplikasi tersebut juga sudah diresmikan pemakaiannya di Polresta Pekanbaru.
Advertisement