Liputan6.com, Denpasar - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Jumat pagi (8/10/2021).
Pengelola Taman Hutan Raya, Komang Tri mengatakan bahwa kawasan hutan mangrove tersebut direhabilitasi sejak tahun 1992.
Advertisement
Baca Juga
"Luas kawasan ini sebesar 268 hektare. Sebelumnya merupakan lahan eks-tambak ikan dan udang yang terbengkalai. Sejak 1992 direhabilitasi dan berhasil dengan baik. Saat ini terdapat 92 jenis burung dan 33 jenis tanaman mangrove," ucap Komang Tri di hadapan Presiden Jokowi, Jumat (8/10/2021).
Untuk diketahui, menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.143,97 hektare.
Dari luas tersebut, 19 hektare di antaranya termasuk kategori kerapatan jarang, serta masih terdapat habitat mangrove yang berpotensi dapat ditanami seluas 263 hektare.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Ekosistem Mangrove Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, keberhasilan konservasi hutan mangrove di Mangrove Conservation Forest beriringan dengan alih usaha dari budidaya tambak menjadi multiusaha lain berbasis ekosistem mangrove, seperti budidaya ikan tangkap, hasil pengolahan produk mangrove nonkayu, serta pariwisata.
Upaya tersebut menunjukkan bahwa pemulihan ekosistem mangrove dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal maupun regional.
"Dari kunjungan kerja ini juga diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai prestasi dan komitmen ekonomi hijau Indonesia yang dapat ditunjukkan kepada para anggota delegasi G20 pada KTT G20 tahun 2022 di Bali nanti," ujar Menteri Siti.
Advertisement
Tahura Alami Penyusutan Hingga 62 Hektare
Kendati lokasi ini menjadi lahan konservasi yang akan dibanggakan saat ajang KTT G20 mendatang, pada beberapa saat lalu Walhi menyebut Tahura Ngurah Rai Alami penyusutan hingga 62 Hektare. Walhi mempertanyakan penyebab terjadinya penyusutan tersebut.
"Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan, karena dari masa ke masa Tahura terus menyusut. Pada saat ditetapkan Tahura luasnya 1.203,55 hektare sekarang tersisa 1.141,41 hektare," kata Untung, perwakilan Walhi Bali beberapa saat lalu saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Sementara itu, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawira Atmaja, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong.
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana terlihat berjalan kaki di atas jembatan kayu menelusuri kawasan hutan mangrove sejauh 500 meter hingga menara pandang.