Sukses

Siap-Siap, Perkebunan Nusantara Bakal Terapkan Pola Petani Plasma di Seluruh Daerah

Pola kemitraan PTPN V dengan masyarakat di Riau atau disebut petani plasma akan diterapkan holding PT Perkebunan Nusantara di PTPN lainnya di Indonesia.

Liputan6.com, Pekanbaru - Holding Perkebunan Nusantara yaitu PT Perkebunan Nusantara III (Persero) ingin menerapkan pola kemitraan PTPN V dengan petani plasma sebagai percontohan di Indonesia. Semua PTPN yang ada bakal menerapkan itu karena meningkatkan produktivitas perusahaan.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani menyatakan, pola kemitraan yang selama ini diterapkan PTPN V akan dilakukan di PTPN VI dan XIII.

"Saya senang dengan kemitraan yang terjalin antara PTPN V dengan para petani plasmanya," kata Ghani usai bertemu langsung dengan sejumlah petani mitra PTPN V yang tengah melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 973,5 hektare di Kabupaten Kampar.

Di hadapan Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto serta Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko K Santosa, Ghani meminta pola kemitraan petani plasma terus dijaga dan ditingkatkan.

"Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, manajemen perkebunan harus diterapkan secara bersama-sama," ujarnya.

Ghani juga berharap produktivitas PTPN V tahun lalu yaitu 23,87 ton per hektare per tahun dapat dinikmati para petani plasma. Selain itu, ia juga meminta kepada PTPN V agar melaksanakan program kemitraan secara berkelanjutan dan mendorong petani plasma meraih sertifikasi perkebunan berkelanjutan standar nasional maupun internasional.

"Sehingga, petani juga mendapatkan harga premium selayaknya yang kini diperoleh PTPN V," jelasnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Padat Karya

Ghani mengatakan, PTPN V mampu menjaga khitah perkebunan negara untuk tumbuh bersama petani atau rakyat. Bahkan, juga mampu mengembangkannya menjadi salah satu perusahaan nasional dengan luasan tanam ulang petani mitra terluas.

Pasalnya, PTPN V terus mendorong produktivitas ribuan petani plasma mitranya yang secara total mencapai 56.000 hektare. Dalam pelaksanaan peremajaan yang diusung sejak 2019 lalu, terdapat 21.000 hektare atau 38 persen yang telah sepakat untuk diremajakan.

Peningkatan produktivitas itu bahkan membuat PTPN V berani memberikan jaminan jika produktivitas di bawah standar PPKS. PTPN V juga menyiapkan program single management sehingga transfer ilmu kepada petani dapat tercapai.

Selain itu, perusahaan juga memberikan memperkerjakan para petani melalui program padat karya sehingga selama proses peremajaan hingga panen, petani tetap mendapatkan penghasilan.

Irja Idrus selaku Ketua KUD Mojopahit yang merupakan salah satu koperasi yang akan ditanam ulang oleh PTPN V seluas 973,5 hektare untuk 411 kepala keluarga, mengaku bangga telah menjadi mitra perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Riau tersebut.

Sejak awal bermitra pada tahun 1986, ia mengatakan kesejahteraan dan tingkat ekonomi masyarakat meningkat. Dia berharap, dengan mengikuti PSR di tahun ini, ekonomi para petani yang bermastautin di Desa Mojopahit, Kabupaten Kampar itu menjadi lebih terangkat.

"Kami sangat bangga sekali bermitra dengan PTPN V, sekalipun terkadang ada duka, namun kami besar karena bermitra sehingga kami tidak akan lepas dengan PTPN V," paparnya.

3 dari 3 halaman

Target 16.000 Hektare Peremajaan

Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto mengatakan PTPN V telah menerapkan prinsip agent of development.

"Sesuai pesan pak Menteri (Erick Tohir), BUMN harus bisa membawa perubahan yang baik bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, CEO PTPN V Jatmiko Santosa menuturkan, pada 2021 ini menargetkan dapat melaksanakan peremajaan sawit hingga 2.500 hektare. Target itu kembali meningkat pada tahun selanjutnya yang mencapai 3.500 hektare.

Untuk selanjutnya, hingga 2023 mendatang, perusahaan memiliki program kerja untuk meremajakan hingga 16.000 hektare sawit para petani plasma.

"Ini menjadi roadmap kita untuk mendorong percepatan peremajaan sawit rakyat yang diharapkan oleh pemerintah," sebut Jatmiko.