Sukses

Alat Pengatur Suhu Otomatis Bikin Ternak Puyuh Makin Nyaman dan Produktif

Alat ini berfungsi untuk menyesuaikan suhu pada kandang burung puyuh secara otomatis

Liputan6.com, Purwokerto - Laju kemajuan teknologi semakin tak terbendung. Aplikasi teknologi antara lain merambah ke bidang peternakan dan mewujudkan smart farming atau peternakan pintar.

Peternakan yang dimaksud yaitu peternakan burung puyuh milik Herman di Wlahar Kulon, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Di peternakan ini, mahasiswa yang tergabung dalam Tim Program Kreatifitas Mahasiswa-Penerapan Iptek (PKM-PI) Unsoed dari Fakultas Peternakan dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menerapkan alat bernama smartquail incubator.

Alat ini berfungsi untuk menyesuaikan suhu pada kandang burung puyuh secara otomatis. Dengan alat ini, maka suhu kandang akan terjaga pada posisi ideal sehingga menghasilkan telur puyuh yang mempunyai kualitas baik, jumlah produksi telur bertambah tiap bupan, serta menurunkan tingkat kematian pada ternak burung puyuh.

“Penerapan Iptek ini sangat bermanfaat karena dapat membantu kami dalam hal pemeliharaan burung puyuh sehingga produksi telur yang dihasilkan bisa bertambah dan mempunyai kualitas yang baik," kata Herman.

Alat ini juga ga dilengkapi sistem internet of thing (IoT) sehingga memudahkan dalam pengecekkan suhu secara otomatis. Pengecekan suhu pada kandang burung puyuh secara otomasis dilakukan melalui aplikasi telegram.

“Kegiatan ini merupakan janji mahasiswa secara tertulis dalam proposal PKM-PI, proposal mahasiswa ini disetujui dan didanai oleh Kemendikbudristek serta mendapat kepercayaan sampai lolos di tahap PIMNAS ke-34,” ujar dosen pembimbing PKM-PI Prof Dr Ir Elly Tugiyanti yang juga Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan Pascasarjana Unsoed.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Penerapan Alat

Tahapan kegiatan ini dimulai dari survei lokasi mitra, kemudian membeli bahan-bahan. Setelah itu perakitan serta perangkaian alat. Tahapan berikutnya yaitu finishing pembuatan alat.

Setelah alat selesai, mahasiwa ini menguji coba sebelum mengaplikasikan kepada mitra. Setelah melalui rangkaian uji coba dan perbaikan, tahapan terakhir yaitu penerapan alat kepada mitra.

“Kegiatan PKM-PI ini kami laksanakan kurang lebih selama lima bulan," tuturnya.

Humas Dies Natalis Fakultas Peternakan Unsoed ke-55 Ir Alief Einstein menjelaskan penelitian ini didasari kandungan protein yang tinggi dalam telur puyuh. Dengan rekayasa teknologi, burung puyuh bisa menghasilkan telur kualitas tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi.

"Itulah yang mendasari penelitian Tim PKM yang diketuai oleh Nur Hidayanto dan beranggotakan Deny Rozaqul Muis, Firman Bayu Hastama," ucapnya.