Sukses

SETITI, Cara Keren Mahasiswa Yogyakarta Atasi Aksi Klithih dengan Teknologi

SETITI menjadi salah satu cara baru dengna melibatkan teknologi dalam mengatasi kenakalan remaja. Kenalan yang bisa membuat remaja itu masuk penjara yaitu klithih.

Liputan6.com, Yogyakarta - Beragam cara dilakukan untuk mengurangi aksi aksi klithih di Yogyakarta. Klitih, adalah istilah yang di antaranya dikenal dengan berkeliling dengan sepeda motor dan senjata tajam.

Sebagian pelaku klitih dipengaruhi oleh pola asuh orangtua, keluarga bermasalah, karakter individu, waktu senggang, dan hubungan dengan kelompok serta lingkungan.

Kondisi ini membuat mahasiswa UNY  berupaya mereduksi aksi klitih oleh pelajar melalui program Sekolah Anti Klitih (SETITI) dan pelatihan pemberdayaan psikis dan perilaku.

Mahasiswa prodi pendidikan fisika Aziz Muzaki, Hajidah Salsabila Allissa Fitri prodi pendidikan kimia, Annurdien Rasyid prodi pendidikan teknik informatika, Putri Milenia Gusdian prodi bimbingan dan konseling serta Maria Ameylia Trisna Murti prodi psikologi membuat SETITI mobile application.

“Sekolah sebagai mitra kegiatan ini juga mengharapkan adanya media sebagai wadah konseling agar Guru BK dan pelajar dapat berkomunikasi dari hati ke hati,” kata Aziz Muzaki. 

Selama ini guru berupaya untuk mengurangi aksi klitih, di antaranya razia di sekolah, namun, upaya itu tidak terlalu berpengaruh terhadap reduksi klitih. Hajidah Salsabila Allissa Fitri mengatakan, kelompoknya menggandeng MAN 3 Sleman sebagai sekolah mitra kerja dalam program SETITI sehingga membawa pengaruh baik kepada pelajar lain.

“Dengan sinergi positif yang ada, diharapkan aksi klitih dapat tereduksi serta tercipta kader-kader penerus bangsa yang sadar akan perannya,” ungkap Hajidah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pembuatan Aplikasi

Annurdien Rasyid menjelaskan pembangunan aplikasi melalui tiga tahap, yaitu pembuatan kerangka aplikasi, tahap pengembangan software, dan pengujian.

Pembuatan kerangka aplikasi menggunakan Figma. Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Dart dengan framework Flutter. 

“Aplikasi dibuat untuk memudahkan sasaran menerima ilmu yang akan ditransfer yang memuat fitur akses modul, akses buku pedomandan unggah video beserta poster,” katanya. 

Maria Ameylia Trisna Murti menjelaskan tim mereka punya kegiatan yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga khususnya pelajar dengan orangtuanya yang dinamakan Keluarga Guyub. Kegiatan ini terdiri dari pembuatan poster mimpi yang merupakan gambaran cita-cita dan goals yang ingin dicapai pelajar dimasa mendatang.

 "Poster mimpi bertujuan agar pelajar memiliki tujuan hidup sehingga perjalanan hidup mereka yang masih sangat panjang dapat lebih terarah," ujarnya.