Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Bupati Ciamis dan Kementerian Agama (Kemenag) Jabar mengevaluasi kegiatan cinta alam yang berisiko. Hal itu dia sampaikan sebagai respons atas jatuhnya korban meninggal dunia pasca susursungai di Sungai Cileueur, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Baca Juga
Advertisement
"Saya sudah meminta Bupati Ciamis dan Kemenag Jawa Barat agar betul-betul mengevaluasi kegiatan-kegiatan cinta alam yang berisiko melalui pengetatan standar keamanan dan keselamatan yang maksimal," kata Ridwan Kamil dikutip dari akun Instagram pribadinya, Sabtu (16/10/2021).
Emil, sapaan akrabnya, turut berduka atas musibah susur sungai yang menimpa siswa dan siswi MTs Harapan Baru Ciamis itu.
"Turut berduka cita yang sangat mendalam, atas musibah susur sungai yang menimpa siswa siswi Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru Ciamis," ucapnya.
Emil menyampaikan bahwa seluruh korban sudah ditemukan dan dievakuasi tim gabungan. "Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," ujarnya.Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
11 Siswa Meninggal dan 10 Selamat
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, seluruh korban meninggal dunia pasca susur sungai di Sungai Cileueur, sudah ditemukan tim SAR gabungan. Total 11 korban meninggal dunia dan 10 selamat sudah ditemukan sehingga operasi SAR gabungan dihentikan.
"Dengan telah dievakuasinya seluruh korban dan briefing unsur SAR gabungan, maka dilakukan penutupan operasi SAR. Seluruh unsur kembali ke kesatuan masing-masing," kata Deden melalui keterangan tertulis.
Deden menyebutkan, total jumlah korban sebanyak 21 orang dengan rincian korban selamat 10 orang dan meninggal dunia 11 orang.
Dia menambahkan, hingga Jumat (15/10/2021) pukul 23.30 WIB, tim telah melakukan koordinasi intens dengan pihak kepolisian, pihak sekolah, pihak Pemda Ciamis dan pihak keluarga korban bahwa dipastikan tidak ada lagi laporan korban yang belum ditemukan.
"Seluruh korban telah ditemukan dan dievakuasi dan sudah sesuai dengan jumlah data yang disampaikan oleh pihak sekolah," tuturnya.
Advertisement