Liputan6.com, Manado - Saat menjadi warga binaan tidak hanya sekadar menunggu waktu bebas tiba, tetapi bisa diisi dengan beragam hal positif kreatif. Seperti yang dilakukan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan (WBPP), Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Manado dengan meluncurkan L’Prado Batik Kawanua.
"Batik ini sudah mulai banyak diminati baik dari dalam Sulut juga luar daerah. Peluncuran ini sekaligus mensahkan dua motif batik yang telah didaftarkan ke Dirjen Kekayaan Intelektual untuk memperoleh sertifikat hak cipta," ujar Kepala LPP Kelas IIB Manado Gayatri Rahmi Rilowati saat peluncuran L'Prado Batik Kawanua, Senin (18/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Gayatri mengatakan, batik sebagai salah satu karya seni yang dihasilkan oleh para WBPP bukan hanya sekadar melestarikan budaya. Namun, juga membentuk kesabaran dan ketelatenan selama WBPP menjalani masa pidana.
"Sebuah nama memiliki harapan. L'Prado batik tidak hanya mengambil dari singkatan Lapas Perempuan Manado, melainkan memiliki arti tersendiri dalam bahasa Latin yaitu cerdas," ujar Gayatri.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan terlebih soal membatik ini agar bisa semakin dikenal masyarakat luas, dan melihat potensi besar WBPP. Â Buktinya ada beberapa WBPP sudah bisa menjadi mentor ke teman mereka, karena yang menggeluti pelatihan saat ini hanya WBPP pilihan.
"Tentu kita berharap semakin banyak WKPP yang punya kreativitas termasuk di bidang seni membatik ini," ujarnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Heni Yuwono mengaku bangga atas hasil karya yang dihasilkan LPP Manado di Tomohon. Ini membuktikan bahwa proses pembinaannya sangat luar biasa, karena karya yang lahir tidak kalah dengan yang berada di luar.
"Pimpinan WBPP tidak akan selamanya di sini, untuk itu saya harapkan para pemimpin berikutnya bisa melanjutkan karya seperti ini," ujarnya.
Dia mengatakan, di Lapas bukan hanya menunggu waktu untuk bebas, tetapi diisi dengan kegiatan yang bermanfaat untuk kemudian hari. Selain belajar membatik, mereka juga dibekali pengetahuan tentang pemasaran dan lainnya.
"Pemasaran akan karya batik ini melalui kerja sama baik dengan stakeholders terkait, karena produknya sangat mampu bersaing dalam pasar yang ada," ujarnya.
Kegiatan peluncuran itu menjadi salah satu ajang untuk mengenalkan dan mempromosikan batik L'Prado yang dirangkaikan dengan pameran hasil karya WBPP se Sulut. Beberapa produk yang dipamerkan antara lain hasil pertanian, tata boga, dan karya seni.
Batik L'Prado karya WBPP LPP Kelas IIB Manado ini merupakan kolaborasi antara teknik membatik dari Pulau Jawa dengan motif kearifan lokal di Sulut. Motif itu antara lain pesona kawanua dan satwa puspa kawanua.