Sukses

Wawako Bengkulu Ajak Warga Terus Lestarikan Tradisi Zikir Syarafal Anam

Wawako Bengkulu Dedy Wahyudi mengikuti tradisi zikir Syarafal Anam di Masjid At-Taqwa Bengkulu,

Liputan6.com, Bengkulu - Masjid At-Taqwa di Bengkulu, diramaikan para warga saat merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (21/10/2021).

Dalam perayaan tersebut, Wakil Wali Kota (Wawako) Bengkulu Dedy Wahyudi bersama Rajo Penghulu se-Kota Bengkulu hadir dan mengadakan zikir Syarafal Anam.

Tradisi Syarafal Anam adalah salah satu kesenian dan budaya masyarakat suku Lembak di Kota Bengkulu, yang berumur 1500-an tahun.

Tradisi turun temurun tersebut, digunakan dalam pelaksanaan ritual keagamaan. Yang mana merupakan kesenian sastra lisan bernuansa islami, yang dilantunkan dan berisi puji-pujian terhadap Nabi dan Rasul Allah SWT.

Wawako Dedy begitu menghayati dan memainkan alat musik redap, sembari melafalkan syair-syair bersama tetua adat se-Kota Bengkulu.

Setelah selesai, Dedy mengucapkan terima kasih kepada ketua kerja, ketua adat berkas Junaidi Zul dan segenap panitia Maulid Nabi Muhammad SAW, yang telah mempersiapkan acara ini dengan sebaik-baiknya.

“Saya ucapkan terima kasih sebelumnya. Saya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Wali Kota dan Wawako Bengkulu, hari ini merasa riang sekali,” ujarnya.

Dia menilai, jika persiapan kegiatan hingga malam hari, ternyata membuahkan hasil yang membanggakan, karena kegiatan tersebut berlangsung sukses.

Dedy juga berniat untuk melaksanakan kegiatan serupa, dengan skala yang lebih besar dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bengkulu nantinya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lestarikan Budaya Bengkulu

“Saya tadi spontan, Rajo Penghulu. Karena acara ini baik, Insyaallah nanti pas acara hari ulang tahun Kota Bengkulu, kita buat lagi yang lebih besar,” ungkapnya.

Wawako Bengkulu berpesan, agar masyarakat Bengkulu terus melestarikan budaya lokal asli Bengkulu, walaupun zaman terus berkembang.

“Kita harus tetap lestarikan budaya kita, kalau bukan kita siapa lagi. Jika bukan kini, kapan lagi,” katanya.