Liputan6.com, Medan Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) zona Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) gelar aksi memperingati 2 tahun kepemimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Kantor Dewan Perwakilan Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut).
Dalam aksi yang digelar tepat di depan Kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Kamis, 21 Oktober 2021, para mahasiswa menyampaikan 10 tuntutan yang menurut mereka harus dievaluasi oleh Jokowi-Ma'ruf.
Pimpinan Aksi BEM SI Sumbagut, Rizki Fadillah mengatakan, 10 tuntutan mereka mulai dari sektor pendidikan, lingkungan, hingga darurat iklim. Mereka meminta Jokowi-Amin memperhatikan kebebasan akademik.
Advertisement
Baca Juga
"Seperti biaya pendidikan yang berkeadilan, aman dari kekerasan seksual, dan tegakkan marwah akademik," kata Rizki.
Kemudian, mahasiswa juga menuntut Jokowi-Ma'ruf untuk memercepat pemulihan ekonomi dengan memprioritaskan kesejahteraan rakyat, dan cabut Undang-Undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), UU Minerba, serta UU Cipta Kerja hingga turunannya.
"Kami juga mendesak pemerintah merevisi pasal-pasal dalam UU ITE yang mengancam kebebasan berpendapat dan berekspresi," ucapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tuntaskan Pelanggaran HAM
Para mahasiswa juga meminta pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf menuntaskan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, berkomitmen, melindungi HAM, menghentikan segala bentuk pembungkaman demokrasi dan jaminan kebebasan sipil.
Lalu, pemerintah diminta untuk menyelesaikan pemenuhan hak-hak tenaga kesehatan dan tuntaskan penanganan pandemi Covid-19, serta hentikan segala bentuk proyek strategis nasional yang bermasalah.
"Segera deklarasikan darurat iklim dan wujudkan reforma agraria sejati. Kami juga meminta supaya mengevaluasi total Kabinet Indonesia maju," sebut Rizki.
Advertisement
Akan Disampaikan ke Pusat
Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmansyah Sibarani mengatakan, aspirasi mahasiswa diterima dan akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Karena beberapa di antaranya merupakan bagian dari pusat.
"Kami senang mahasiswa datang menyampaikan aspirasi. Kami yakin, kalian orang yang kedepannya memperjuangkan aspirasi rakyat. Kami akan menyampaikan tuntutan kalian ke pusat," ucap Rahmansyah.