Liputan6.com, Mamasa - Program vaksinasi Covid-19 terus digalakkan oleh pemerintah pusat maupun daerah guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Banyak kisah perjuangan tim vaksinator yang terjadi demi mewujudkan kekebalan kelompok dengan tujuan menghentikan laju pandemi Covid-19.
Salah satu kisah berasal dari tim vaksinator Covid-19 yang dikomandoi Polsek Pana, mereka mengayomi tiga kecamatan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yakni Pana, Tabang dan Nosu. Kondisi geografis ketiga kecamatan itu menjadi tantangan besar bagi vaksinator, karena berada di wilayah pegunungan.
Advertisement
Tiap hari, 17 orang tim vaksinator Covid-19 yang terdiri dari 12 tenaga kesehatan dan 5 orang aparat kepolisian bahu-membahu menembus medan jalan yang ekstrim. Mereka harus menyelesaikan vaksinasi massal jemput bola yang diberi nama 'Gerebek Desa' di 27 desa yang ada di tiga kecamatan itu.
"Keadaan medan jalan yang terkadang sangat sulit kami lewati dan kadang-kadang kami bermalam di jalan, karena jalannya tidak bisa dilewati karena hujan," kata Kapolsek Pana, Iptu Sutriman kepada Liputan6.com, Jumat (22/10/2021).
Yah, kondisi jalan di tiga kecamatan itu memang sangat memprihatinkan, umumnya masih berupa jalan tanah berbatu, yang mana ketika hujan turun akan sangat sulit dilalui kendaraan karena licin dan berlumpur. Banyak jalan utama di daerah itu yang bersebelahan dengan tebing yang terjal, tidak jarang mereka harus berjalan kaki beberapa kilometer.
"Kondisi jalan sangat sulit ditempuh dengan memakai sepeda motor, karena banyak pendakian, penurunan dan jurang yang siap menghadang kita. Kami sering mengalami kendala dengan kendaraan yang rusak," ujar Sutriman.
Segala kesulitan dan kendala yang dialami oleh tim vaksinator itu tidak menghalangi mereka untuk melaksanakan tugas yang sudah diamanahkan. Mereka tatap melanjutkan tugas sembari terus menjaga kondisi vaksin Covid-19 tetap baik dan dapat digunakan oleh masyarakat.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut:
Hikmah di Balik Kesulitan
Sutriman menceritakan, segala perjuangan mereka untuk mencapai lokasi vaksinasi bukanlah sebuah beban berat bagi mereka. Tak jarang, mereka saling menghibur satu sama lain ketika harus menghadapi kesulitan, itu merupakan cara ampuh melecut semangat mereka ketika menemui kesulitan.
"Terkadang kita (tim vaksinator) menertawakan satu sama lain. Karena banyak kejadian lucu ketika diperjalanan, seperti saat terjatuh ke lumpur, mendorong kendaraan yang macet dan masih banyak lagi," tutur Sutriman.
Ada satu hal yang membuat perjuangan mereka serasa terbayarkan lunas, yakni ketika masyarakat yang mereka kunjungi ramai mendatangi lokasi vaksinasi. Menurut Sutriman, momen itulah yang melecut semangat mereka untuk terus melaksanakan vaksinasi massal ke desa-desa lainnya.
"Respon masyarakat yang antusias membuat kami merasa puas. Jadi kami selalu melakukan sosialisasi terlebih daluku kepada warga tentang pentingnya vaksin Covid-19, setelah itu barulah mereka berbondong-bondong datang," kata Sutriman.
Selain itu, Sutriman juga mengungkapkan, setiap kali mengunjungi suatu desa, mereka selalu terpana akan keindahan alam yang mereka lalui. Bagaimana tidak, kondisi alam di tiga kecamatan itu masih belum terjamah, sehingga menyuguhkan keindahan alam yang sangat alami, yang membuat hati terasa sejuk.
"Kami juga senang bertemu serta saling mengenal warga masyarakat. Kami sepenuhnya ikhlas dalam melaksanakan tugas ini," tutur Sutriman.
Sutriman berharap, masyarakat yang menjadi target vaksin Covid-19 memiliki kesadaran untuk mengikuti vaksinasi agar terget kekebalan kelompok segera tercapai. Selain itu, Ia juga berharap pandemi Covid-19 dapat segera berlalu.
"Harapan saya setelah tercapai target percepatan vaksinasi Covid-19, ekonomi masyarakat bisa kembali Normal," tutup Sutriman.
Advertisement