Liputan6.com, Jakarta - Warga Limbangan, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dibikin ciut nyali ketika terdengar gemuruh di kejauhan, Senin tengah malam (1/11/2021). Suara mengerikan itu berasal dari Sungai Ciherang, kawasan hulu.
Warga baru bisa mengecek pada Selasa (2/11/2021). Mereka mendapati, longsor terjadi di tebing dan menutup aliran Sungai Ciherang.
Memang tak ada yang menjadi korban dalam bencana longsor ini. Namun, ancaman baru justru lebih besar, banjir bandang. Pasalnya, material longsor menutup aliran sungai dan berpotensi jebol sewaktu-waktu.
Advertisement
Baca Juga
Dimensi longsor cukup besar, yakni panjang 150 meter dan lebar sekitar 100 meter. Timbunan material yang menutup aliran sungai ini lantas memicu ancaman banjir bandang ke lima dusun di dua desa di Kecamatan Majenang dan Wanareja.
Kepala Desa Limbangan, Harsono mengatakan longsor tersebut diperkirakan terjadi pada Senin malam (1/11/2021) atau Selasa dinihari. Pasalnya, warga sempat mendengar suara gemuruh pada tengah malam dan diyakini berasal dari longsor besar tersebut.
“Ketinggian sekitar 150 meter. Terus lebar longsornya itu kurang lebih sekitar 100 meter lah. Kemiringan sekitar 60 derajat,” kata Harsono, kepada wartawan, Rabu sore (3/11/2021).
Menurut Harsono, gerakan tanah masih terus berlangsung dan menambah volume material yang menutup sungai. Dikhawatirkan volume air terus membesar dan menyebabkan material longsor jebol.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Rekomendasi Penanganan
Longsor susulan diperkirakan terus berlangsung karena tingginya curah hujan di wilayah ini. Ini juga dibuktikan dengan semakin banyaknya material yang menimbun aliran sungai.
“Kemungkinan masih aktif. Karena di bawahnya itu sungai. Pelan-pelan lumpurnya itu terbawa. Karena itu dari atas masih turun. Pasti terjadi (longsor) susulan. Kemarin saja, curah hujan masih sangat tinggi,” dia menjelaskan.
Mengutip laporan kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Cilacap, longsor berdimensi cukup besar, dan retakan sudah mencapai kisaran empat hektare.
Longsor terjadi di beberapa bidang tanah, yang merupakan milik Deni, Suraji, Iding, Sarim, Muhodin, dan Fadil.
Jika material longsor yang menutup aliran Sungai Ciherang tersebut jebol maka akan memicu ancaman longsor di lima dusun di dua desa, yakni, tiga dusun di Desa Limbangan Kecamatan Wanareja, dan dua dusun di Desa Salebu Kecamatan Majenang.
Penanganan yang direkomendasikan adalah dengan menerjunkan alat berat untuk kembali melancarkan aliran Sungai Ciherang.
Pembukaan aliran sungai ini penting lantaran air Sungai Cigeugeumeuh (hilir Ciherang) yang melintas di dua desa tersebut, sudah keruh oleh lumpur.
Advertisement