Sukses

Anggaran Isolasi Apung Terpadu Masih Tersisa Rp4 Miliar

Program isolasi apung terpadu ini menelan anggaran Rp2,5 miliar selama 2 bulan beroperasi.

Liputan6.com, Makassar - Pemerintah Kota Makassar resmi menghentikan operasi kapal milik PT Pelni, KM Umsini yang digunakan untuk isolasi mandiri (isoman) pasien COVID-19. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto menyebutkan, isolasi apung itu menelan anggaran Rp 2,5 miliar selama 2 bulan beroperasi.

Namun, hal ini berbeda dengan temuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar. Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat, Irwan Djafar menyampaikan, Pemkot mengalokasikan anggaran isolaasi apung sebesar Rp10 miliar.

Ia melanjutkan, anggaran itu belum sepenuhnya habis lantaran sudah dihentikan penggunaannya. Sementara, laporan yang diterima dari Pemkot dana tersisa Rp 4 miliar.

“Sesuai hitungam kami, kemarin kita lakukan evaluasi, itu ada anggaran Rp10 milliar diperuntukkan untuk KM Umsini. Sehingga sampai saat ini sudah terpakai itu Rp6 milliar,” bebernya, Rabu (22/9).

Irwan menjelaskan, kuasa pengguna anggaran untuk isolasi apung itu adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun, ia tak dirincikan peruntukannya.

“Jadi, kita sepakat sisa anggaran dialihkan ke program penanganan Covid-19 berbasis kelurahan,” paparnya.

Selain itu, lanjut legislator fraksi NasDem itu menilai jika keputusan yang diambil Danny Pomanto yang menghentikan operasional isolasi apung sudah tepat. Terlebih, kasus penularan saat ini sudah cukup melandai.

“Kalau memang Umsini tidak bisa digunakan lagi, kami sepakat. Apalagi penurunan angka Covid-19 di Makassar sudah baik, sehingga kebijakan tersebut sangat tepat,” ujarnya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi D lainnya, Yeni Rahman. Dia mengaku setuju penggunaan anggaran Rp4 milliar tersebut dialihkan ke tingkat kelurahan, anggaran tersebut dapat diubah menjadi bansos ataupun makanan bergizi bagi orang-orang yang melakukan isolasi mandiri.

Menurutnya, isolasi mandiri yang dilakukan Pemkot tidak boleh terhenti. Harus ada antisipasi gelombang ketiga Covid-19 dengan varian baru.

“Kalau boleh kasih opsi bagus juga kalau isolasi dilakukan di hotel, atau tempat-tempat yang bisa nginap. Terserahlah, mau balai diklat. Ini lebih bagus karena sudah lengkap, dan ada simbiosis mutualisme, ada PAD di dalamnya,” bebernya.Sebelumnya, Danny Pomanto mengkalim, sebanyak 275 warga yang sembuh setelah menjalani perawatandi KM Umsini.

“Dengan anggaran Rp 2,5 miliar itu, sebanyak 275 warga Makassar telah mengikuti program isoman di KM Umsini,” sebut Danny.