Liputan6.com, Manado - Sulut menjadi pasar terbesar penjualan mobil Wuling di Indonesia yang telah mencapai 16%. Bahkan, hingga akhir tahun akan dikejar sampai 20%. Hal ini disampaikan Sales Manager Wuling Sulut, Mevander Mark Muntu saat talkshow yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulut, di Taman Berkat Manado, Kamis (4/11/2021).
"Terima kasih masyarakat Sulut sebagai pemegang market terbesar di Indonesia. Rata-rata nasional 2%, tapi Sulut sudah 16%," ujar Evan, sapaan akrabnya.
Advertisement
Baca Juga
Evan mengatakan, pihaknya menargetkan 20% sampai akhir tahun. Kelebihannya, Wulling punya pabrik di Indonesia yaitu di Cikarang dengan produksi 120 ribu unit per tahun dan investasi USD 700 juta atau Rp10 triliun.
Keunggulan lain dari Wuling yakni memiliki dealer dan tempat servis mobil terlengkap di Sulut yang berada di Manado, Minahasa Utara, Tomohon, dan Kotamobagu.
"Kemudian ada enam tipe mobil: Formo, Confero DB, Confero S, Cortez, Almaz dan Almaz RS. Harganya ada di kisaran Rp181,8 juta hingga Rp186,8 juta," katanya.
Pandemi Covid-19 memang ikut berpengaruh pada sektor ekonomi di Sulut, termasuk penjualan Wuling. Namun menurutnya, itu jadi wabah ‘konstruktif’. Karena saat pandemi warga menjadi sangat menjaga keuangan, pengaturan keuangan semakin ketat dan menjaga kesehatan.
“Kenapa kami ingin kolaborasi? Mobil kita gunakan bukan hanya untuk konsumtif saja tapi juga untuk produktif, dipakai untuk usaha dan keluarga,” papar dia.
Dia mengatakan, pembeli-pembeli mobil jenis Formo ada yang merupakan penjual tahu, martabak, masker, durian. Bahkan tukang sayur saja pakai mobil Wuling. Menurutnya, marketing saat ini harus melihat kebutuhan pasar seperti apa. Banyak usaha tutup, tapi ada juga karena Covid, usaha justru tumbuh.
"Akhir-akhir ini banyak pelaku usaha menukar motor dengan membeli mobil, tentu saja ini berdampak pada peningkatan usaha," ujar Evan sembari menyebut Wuling selalu memberi kemudahan bagi pelaku usaha serta masyarakat umum.
Talkshow yang dipandu moderator Linda Setiawati ini dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Manado Hendrik Warokka dan Branch Manager Bank Syariah Indonesia Manado Mantos Rivai Adhi Wijaya. Puluhan peserta yang mayoritas adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sulut antusias mengikuti kegiatan itu.