Sukses

Mengabadikan Kepahlawanan Sam Ratulangi dalam Ingatan Kolektif Generasi Milenial

Melalui peringatan HUT Sam Ratulangi sekaligus HUT ke 64 K3 ini, kami ingin masyarakat mengingat kembali bagaimana perjuangan Sam Ratulangi melalui motto hidup "Si Tuo Timou Tumou Tou" yang berarti memanusiakan manusia

Liputan6.com, Pontianak - Ratusan orang berkumpul di sebuah ruangan berukuran lebar. Mereka duduk rapi. Tua muda berkumpul bersama. Jaga jarak, mengenakan masker tetap dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.

Itulah peringatan hari pahlawan nasional Dr. G.S.S.J Ratulangi yang digelar oleh Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Sabtu malam, 6 November 2021.

Pemutaran film yang menceritakan kisah perjuangan Sam Ratulangi dalam rangka merebut kemerdekaan RI juga ditonton pada saat acara peringatan hari ulang tahun ke 131 tahun Dr. G.S.S.J Ratulangi ini. Selain itu, juga sekaligus peringatan HUT ke 64 Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kota Pontianak.

“Melalui peringatan HUT Sam Ratulangi sekaligus HUT ke 64 K3 ini, kami ingin masyarakat mengingat kembali bagaimana perjuangan Sam Ratulangi melalui motto hidup "Si Tuo Timou Tumou Tou" yang berarti memanusiakan manusia,” kata Ketua Panitia HUT Sam Ratulangi, David Oendoen hari ini.

Dia mengingatkan, memanusiakan manusia dari seorang yang belum sempurna atau menyempurnakan seorang manusia, begitu juga yang ada di dalam diri setiap umat manusia.

“Agar motto "Si Tuo Timou Tumou Tou" dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-sehari. Semoga motto hidup ini dapat terealisasi di dalam kehidupan kita, dan juga orang disekitar kita maupun orang lainnya," ucapnya mengingatkan.

Ketua K3 Kota Pontianak Jantje Tambaritje menjelaskan, diadakannya kegiatan peringatan HUT Sam Ratulangi ini, supaya generasi muda bisa memperingati jasa-jasa mereka ketika Indonesia sudah merdeka.

“Dengan motto Sam Ratulangi, artinya bagi mereka yang sudah punya pengalaman dan berpendidikan tinggi wajib mengajarkan kepada mereka yang masih minim pengalaman dan kurang pendidikannya,” ucapnya seraya mengingatkan, bagi mereka yang minim pengalaman dan kurang pendidikannya dapat setara dengan mereka yang sudah berpengalaman dan berpendidikan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Pahlawan Nasional Banyak Dilupakan

Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Katherine Angela Oendoen turut hadir dalam kegiatan itu mengingatkan, sejarah itu harus dihargai termasuk pahlawan-pahlawan bangsa. Saat ini, kata dia jasa pahlawan-pahlawan nasional banyak yang dilupakan.

“Acara ini digelar dalam rangka untuk mengingat kembali jasa yang sudah dilakukan oleh pahlawan nasional Sam Ratulangi terhadap bangsa ini,” kata wanita kelahiran Pontianak 14 November 1960 yang juga anggota DPR RI ini.

Legislator asal dapil Kalimantan Barat itu menegaskan, masyarakat harus mengingat kembali para pahlawannya masing-masing yang secara nasional adalah pahlawan nasional.

“Era milenial kemungkinan karena pengaruh teknologi digital, kadang masyarakat seolah-olah lupa dengan etika,” kata dia.

"Generasi milenial ini sudah amat lebih modern. Jadi hormat kepada yang tua sudah sangat kurang, dan juga menganggap segala sesuatu terlalu gampang, karena kemungkinan semuanya sudah sistem digital," kata politisi dari Partai Gerindra Kalimantan Barat ini.

Menurut dia, terkadang mereka tidak melihat lagi siapa yang dijadikan panutan. Kalau Sam Ratulangi ini mengajarkan bahwa manusia itu harus dimanusiakan, artinya dengan kata lain manusia harus saling menghargai.

“Yang kedudukannya tinggi harus menghargai yang rendah dan sebaliknya juga yang kedudukannya rendah harus menghargai yang tinggi. Sehingga tidak ada lagi rasa kesenjangan tapi kebersamaan," kata dia.