Liputan6.com, Kupang - Warga di kaki Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat hujan turun di puncak gunung tersebut.
Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanis Ara Kian, Jumat (12/11/2021) mengatakan, selain potensi banjir lahar dingin, warga di kaki gunung juga diminta waspada terhadap potensi longsoran material lapuk yang bisa saja terjadi akibat hujan.
"Untuk saat ini curah hujannya masih rendah, karena intensitas hujan masih kecil, tetapi warga juga perlu hati-hati karena cuaca buruk bisa terjadi kapan pun," katanya
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Erupsi Masih Terus Terjadi
Stanis juga melaporkan erupsi Gunung Ili Lewotolok masih terus terjadi, namun tinggi letusannya tidak tinggi dan tidak terlalu membahayakan.
"Tinggi letusan antara 200-400 meter. Kalau meletus pada malam hari kita bisa melihat lava pijar," ujarnya
Gunung Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata sempat mengalami erupsi dengan ketinggian 4.000 meter pada November 2020, yang membuat warga di sekitar gunung api tersebut mengungsi. Erupsi Gunung Ili Lewotolok kala itu mengakibatkan penutupan penerbangan dari Kota Kupang ke Flores Timur dan ke Lembata.
Advertisement