Sukses

Gorontalo Nol Kasus Covid-19, Legislator Minta Sudahi Penutupan Jalan dan Razia

Kasus Positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo yang menunjukkan angka nol, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Erwin Ismail sampaikan kebijakan tutup jalan dan razia tidak lagi relevan diberlakukan.

Liputan6.com, Gorontalo - Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Erwin Ismail menilai kebijakan tutup jalan dan razia tidak lagi relevan diberlakukan lantaran kasus positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo yang menunjukkan angka nol, alias nihil.

“Artinya saya tidak menyalahkan siapapun, saya hanya menginginkan jika semua kegiatan yang melibatkan ekonomi masyarakat disesuaikan dengan kondisi hari ini,” kata Erwin.

Erwin meminta kepada Forkopimda untuk mengevaluasi kebijakan terkait penanganan Covid-19. Selain itu, pihak terkait diminta untuk menentukan status Gorontalo seperti apa nanti, jangan hanya ditentukan oleh pemerintah pusat.

“Bukan sudah tidak ada pasien yang positif, tetapi relevansi apa atas kebijakan yang keluar menyikapi situasi saat ini,” ujarnya.

“Bapak ibu petugas, tolong sudahi dulu razia dan penutupan jalan yang kurang efektif, khususnya di Kota Gorontalo,” kata Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Simak juga video pilihan berikut:

Erwin juga menegaskan, dirinya tetap mendukung penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). Dia meminta masyarakat untuk tidak euforia dan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.

“Lebih bagus kalau petugas bawa rotan saja, yang tidak pakai masker hantam,” tegasnya.

Sementara Kepala Subbidang (Kasubbid) Pendidikan Dan Penerangan Masyarakat (Penmas) Bidang Humas (Bidhumas) Polda Gorontalo, AKP Heny Muji Rahayu mengungkapkan saat ini memang kasus Covid-19 melalui kacamata kepolisian sudah 0 kasus akan tetapi pihaknya tetap mengantisipasi hal tersebut.

“Kita tetap akan melakukan antisipasi baik patroli dan penyekatan namun hanya situasional saja,” kata Heny.

“Intinya penyekatan dan patroli serta pembubaran tetap diberlakukan namun tak seintensif pada saat dilanda Covid-19 seperti kemarin,” kata Heny.