Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Kecamatan Muara Muntai merupakan satu dari banyaknya kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Luas wilayahnya mencapai 928,6 kilometer persegi dan memiliki 13 desa.
Desa-desa yang ada kecamatan ini antara lain Batuq, Jantur, Jantur Selatan, Kayu Batu, Muara Aloh, Muara Leka, Muara Muntai Ilir, Muara Muntai Ulu, Perian, Pulau Harapan, Rebaq Rinding dan Tanjung Batuq Harapan. Daerah ini berpotensi memikat hati para wisatawan karena limpahan keindahan alam begitu banyak.
Walau terbilang jauh dari tatanan hiruk pikuk suasana kota, desa ini memancarkan aura begitu indah. Bentangan sungai mahakam yang memanjang menjadi salah satu icon dari kecamatan ini.
Advertisement
Baca Juga
Tempat-tempat bersejarah Kutai pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hendak menggali informasi tentang Kesultanan Kutai. Tidak hanya pesona alam yang ditawarkan di Muara Muntai, kuliner asal desa itu juga wajib disantap oleh wisatawan.
Diketahui, sebagian besar masyarakat Muara Muntai adalah nelayan, sehingga banyak buah tangan disana yang diolah dari ikan. Contohnya, Kerupuk ataupun amplang.
Muara Muntai pun memiliki lokasi yang dikhususkan untuk pengembanganbiakan dan pelestarian berbagai macam jenis ikan, luasnya kurang lebih 400 hektare, tempatnya di Reservart Batu Bumbun. Tempat itu bisa menjadi kawasan edukasi bagi wisatawan terkait ikan apa saja yang ada di Muara Muntai, misal ikan biawan, papuyu, salap ataupun puyau.
Selain itu, masyarakat Muara Muntai terkenal dengan keramahannya kepada setiap pengunjung yang datang ke desa itu. Dipastikan, wisatawan akan disambut dengan senyuman dan rasa riang gembira oleh warga setempat.
"Muara Muntai terkenal dengan keramahtamahannya, radius agamis yang baik, wilayah terdiri dari daratan rendah, sangat berpotensi untuk membuka pariwisata di tempat ini," ungkap Anggota DPRD Kukar, Sopan Sopian saat Talkshow dengan tema Yuk Ke Muara Muntai, beberapa waktu lalu.
Simak juga video pilihan berikut
Menyambut Ibu Kota Negara Baru
Terlebih saat ini, Kalimantan Timur ditetapkan sebagai ibu kota baru Indonesia. Sudah seyogyanya Muara Muntai mempersiapkan pesona pariwisata yang bisa menjadi ciri khas dari desanya.
Bakal banyak peluang yang terjadi, banyak destinasi pariwisata yang dilahirkan maka akan berdampak baik bagi masyarakat setempat. Tentunya, akan meningkatkan perekonomian warga yang berdomisili di wilayah itu.
Apalagi, Muara Muntai dekat dengan Penajam Paser Utara serta kawasan yang ditunjuk sebagai IKN di Kutai Kartanegara. Besar kemungkinan multi player efek dari IKN akan memberikan harapan besar terhadap progres kesejahteraan masyarakat.
Masih banyak surga dunia di Muara Muntai yang berpotensi menjadi wisata, namun belum dijajaki. Muara Muntai pun memiliki 3 danau terbesar di Kalimantan Timur, seperti Danau Jempang, Melintang dan Semayang.
Sehingga perlu adanya pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di daerahnya. Kepala Desa Muara Muntai Ulu, Husain mengatakan pihaknya sudah membentuk kelompok sadar wisata tersebut.
"Pokdarwis sudah ada, tinggal digerakkan aja lagi, pemerintah desa pun sangat mendukung pengembangan wisata di Muara Muntai," kata Sopan Sopian.
Advertisement
Peran Pemuda Muara Muntai
Mewujudkan potensi wisata yang menarik, perlu ide dan gagasan yang besar. Oleh karena itu, tidak hanya mengandalkan sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia juga perlu dibina.
Hal itu diperlukan, agar pemanfaat dan pengelolaan wisata di Muara Muntai bisa berjalan dengan baik. Sebab, sumber daya manusia itu akan menjadi eksekutor, nantinya mengatur terkait sistem dan mekanisme yang ada di wisata tersebut.
Pemuda pemudi di Muara Muntai harus diberikan ruang untuk menyampaikan segala aspirasi yang mereka ingin tuangkan. Pasalnya, semangat pemuda menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan wisata di Muara Muntai.
Hal itu pun dibenarkan oleh salah satu tokoh masyarakat di Muara Muntai, Nanang Bahtiar. Dia mengatakan Muara Muntai memiliki 13 desa yang masing-masing mempunyai kelebihan. Tinggal diolah dan dikembangkan oleh orang lokal saja.
"Tinggal masyarakat dan pemuda meneruskan potensi ini, tentunya dengan dukungan pihak berwenang khususnya dinas pariwisata," ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa Muara Muntai, Husain mengungkapkan sudah banyak fasilitas pelatihan yang dilakukan untuk pemuda disana. Seperti, pemanfaatan perahu ataupun kapal, apalagi di Muara Muntai ada wisata kapal kuliner yang bisa memberikan pundi-pundi rupiah.
Dia berharap, anak muda di Muara Muntai tidak terlena. Tentunya, harus mengembangkan skil yang sudah diberikan, agar tidak terbuang sia-sia.
"Kami juga ada program untuk meningkat ekonomi, seperti pengolahan ikan gabus, yang nantinya akan dipasarkan keluar daerah," tuturnya.
Pembangunan Infrastruktur yang Layak
Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang potensi pariwisata di Muara Muntai adalah infrastruktur. Karena, wisatawan akan merasa nyaman jika medan untuk menuju lokasi mudah dilalui.
Di Muara Muntai masih banyak lokasi wisata yang belum tersentuh, sehingga pengembangan infrastruktur di wilayah itu harus disegerakan. Pemerintah setempat harus menggodok persoalan ini.
"Supaya wisatawan tidak jerah, infrastruktur itu yang harus kita dorong dan ini harus menjadi perhatian pemerintah," ucap anggota DPRD Kukar, Sopan.
Bagaimanapun, Muara Muntai memiliki potensi yang luar biasa, masih ada beberapa desa yang punya peluang dijadikan destinasi, seperti Tanjung Batuq Harapan. Potensi wisata itu yang akan meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Diketahui, ada 13 Desa di Muara Muntai, di antaranya Batuq, Jantur, Jantur Selatan, Kayu Batu, Muara Aloh, Muara Leka, Muara Muntai Ilir, Muara Muntai Ulu. Selain itu ada pula Perian, Pulau Harapan, Rebaq Rinding dan Tanjung Batuq Harapan.
Akses ke setiap desa perlu dibenahi, pemerintah daerah harus membuka mata untuk membangun infrastuktur disana, khususnya akses jalan bagi para pengunjung Muara Muntai. Jika infrastruktur aman, maka masyrakat akan senang, karena banyak keuntungan yang didapatkan.
Advertisement
Pengembangan Industri Kreatif
Sebagai wilayah yang memilik kekayaan alam luar biasa dan sumber daya manusia yang memiliki etos kerja yang baik. Muara Muntai memiliki kesempatan untuk mengembangkan industri kreatif.
Industri kreatif ini akan menunjang pendapatan daerah di Muara Muntai. Diketahui, Muara Muntai punya olahan ikan yang segmen pasarnya udah keluar daerah seperti Surabaya.
Sayangnya, bahan baku asal Muara Muntai itu dikelola menjadi bahan jadi dan kemudian dijual kembali ke supermarket yang ada di Kalimantan Timur. Seharusnya, orang lokal bisa mengelola sendiri, sehingga warga Muara Muntai punya nilai tambah.
"Saya punya mimpi, dalam satu kelompok di Muara Muntai bisa punya pasarnya sendiri," ujar Camat Muara Muntai, Murjani.
Sementara itu, Ketua DPD Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Kaltim, Aji Mirzahakim mengatakan Muara Muntai punya pesona luar biasa. Untuk dikenal oleh para pendatang, pemerintahan dan masyarakat di Muara Muntai harus memikirkan apa yang menjadi ciri khasnya, setidaknya harus ada slogan.
"Misal Samarinda Kota Tepian, Balikpapan Kota Beriman, Muara Muntai juga harus punya hal unik, jadi ketika orang masuk sudah tau ini ciri khas Muara Muntai," katanya.
Dia pun akan berupaya membantu masyarakat Muara Muntai untuk mengembangkan industri kreatif. Karena dia yakin pemuda yang ada di Muara Muntai, memiliki kreativitas yang tidak kalah dengan daerah lain dan itu harus dikembangkan.
Sebab kata Ica-sapaan akrabnya, masyarakat tidak bisa berpangku tangan kepada pemerintah terus, dengan adanya potensi alam, masyarakat juga harus berdaya guna. Apalagi, yang mengetahui potensi daerah adalah warga di wilayah itu sendiri.
"Jangan sampai kita jadi penonton di rumah sendiri, cukup tambang wisata jangan, nanti kita akan buat packaging yang bagus untuk produk-produk lokal dari Muara Muntai," kata mantan bassis Jikustik tersebut.