Sukses

Melihat Potensi Perhutanan Sosial dan Wisata di Kecamatan Terjauh di Kukar

Kecamatan Tabang merupakan kecamatan terluas dan terjauh di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menyimpan potensi perkebunan dan pesona alam yang indah.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Kecamatan Tabang merupakan kecamatan terluas dan terjauh di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Wilayah ini menyimpan potensi perkebunan dan pesona alam yang indah.

Berdasaekan letak geografisnya, Kecamatan Tabang beriklim tropis basah. Wilayah ini dilalui oleh satu sungai besar, yaitu Sungai Belayan dengan lebar sekitar 100 meter dan kedalaman hingga 10 meter.

Di sepanjang tepi sungai Belayan ini terdapat banyak air terjun yang berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Kutai Kartanegara. Selain itu wilayah ini juga memiliki keunikan budaya dan adat dari suku lokal Dayak yang masih terjaga.

Tabang adalah kecamatan yang berada di bagian hulu Kutai Kartanegara. Wilayah ini cukup sulit untuk dijangkau. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar terus menyempurnakan infastruktur  ke daerah ini.

Pada umumnya, semua desa yang ada di Kecamatan Tabang dapat ditempuh melalui jalan darat dengan menggunakan kendaran roda dua dan roda empat maupun melalui jalan sungai dengan menggunakan perahu motor.

Potensi yang dimiliki kecamatan ini adalah perkebunan dan parawisata. Hal ini terus menjadi perhatian Pemkab Kukar. Bupati Edi Damansyah telah menginstruksikan untuk menjaga keaslian alam Tabang.

"Kami terus mengarahkan kepada desa-desa untuk mengelola potensi alam secara lokal. Artinya kalau memang kondisinya alaminya masih dipertahankan jangan di sentuh-sentuh," ujar Edi Damansyah, Jumat (19/11/2021) lalu.

Simak juga video pilihan berikut

2 dari 5 halaman

Pesona Alam Tabang yang Indah

Kecamatan Tabang dilalui oleh satu sungai besar, yaitu Sungai Belayan dengan lebar sekitar 100 meter dan kedalaman hingga 10 meter. Sungai Belayan mengalir dari Desa Muara Tuboq di hulu sungai hingga Desa Gunung Sari yang paling hilir.

Dari Sungai Belayan tersebut, mengalir beberapa anak sungai, seperti: Sungai Ritan, Sungai Bengen, Sungai Pedohon, Sungai Len dan Sungai Atan.

Selain itu, Kecamatan Tabang juga merupakan daerah dataran yang berkelok dan terdapat banyak gunung diantaranya: Gunung Mendam, Gunung Babi, Gunung Botak, Gunung Peninjauan, Gunung Kelopok, Gunung Salip/peq, Gunung Ngenyek dan masih banyak lagi gunung-gunung kecil lainnya.

Dari gunung-gunung tersebut, Gunung Babi merupakan Gunung tertinggi di Kecamatan Tabang dengan ketinggian mencapai 1.800 meter.

Dari semua sungai, gunung dan tebing yang dimiliki Kecamatan Tabang, wilayah ini menyimpan potensi wisata. Potensi ini dari pesona alam hingga keunikan budaya adat dari suku lokal Dayak.

Camat Tabang Paisal menyebut kecamatannya memiliki banyak potensi wisata. Dari gunung, tebing, arum jeram hingga air terjun. Selain itu ia menyebut hutannya masih terawat dan layak untuk dikunjungi.

“Rupa bumi atau pesona alam adalah potensi unggulan Tabang. Disini ada Sembilan air terjun yang bagus untuk dikunjungi. Air terjun ini tersebar di banyak sungai,” terang Paisal.

3 dari 5 halaman

Langkah Bupati Kukar

Bupati Kukar Edi Damansyah menyebut bahwa desa-desa di Kukar banyak memiliki objek wisata. Dari wisata alam, wisata budaya hingga wisata religi kini sudah berkembang pesat.

Maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar memproritaskan pembenahan infrastruktur ke objek-objek wisata itu.

“Selain itu kami berusaha membenahi fasilitas penunjang dan sarana prasarananya.  Sehingga ada kenyamanan untuk para wisatawan,” ujar Edi. 

Edi juga mengarahkan kepada desa-desa mengelola potensinya secara lokal dahulu. Artinya kondisinya alaminya sekuat mungkin untuk dipertahankan dan jangan di sentuh-sentuh.

“Hanya kita memberikan infrastruktur saja jangan merubah bentuk dan modelnya, pertahankan yang aslinya,” tambahnya.

Yang tidak kalah penting, Edi meminta masyarakatnya untuk membangun kebersamaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Selain itu juga menjaga kebersihan dan keindahannya.

Menurut Edi, jika berhasil membuat indah dan aman akan menarik minat banyak wisatawan. Harapannya dari kunjungan wisatawan ini dapat membantu para pelaku usaha mikro, yaitu warung-warung di Desa.

4 dari 5 halaman

Menjaga Hutan untuk Masyarakat

Wilayah Kecamatan Tabang terdiri dari 19 desa. Adapun ibukota kecamatan terletak di Desa Muara Pedohon.

Dari keseluruhan desa yang ada, Desa Gunung Sari dan Desa Tukung Ritan merupakan desa yang letaknya paling jauh dari ibukota kecamatan, yaitu 98 kilometer.

Sedangkan Desa Umaq Bekuai merupakan desa yang letaknya paling dekat dari ibukota kecamatan, yaitu 1 kilometer.

Potensi tanaman perkebunan di Kecamatan Tabang sangat besar. Hal ini karena tanahnya yang subur dan wilayahnya yang luas.

Secara biofisik, sebagian besar (atau lebih dari 80 persen) wilayah Kecamatan Tabang adalah kawasaan hutan berupa hutan produksi dan hutan lindung.

Selain izin konsesi yang mayoritas ada di kecamatan ini, disini juga ada hutan yang dialokasikan untuk program Perhutanan Sosial (PS).

Hutan di Kecamatan Tabang masuk dalam pengeloaan oleh Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Unit XXVI Sub DAS Belayan. Kawasan hutan KPHP ini meliputi enam kecamatan lainnya di Kukar.

5 dari 5 halaman

Menjadi Hutan Rakyat

Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan KPHP Unit XXVI Sub DAS Belayan, Muhammad Fitriadi menyebut KPHP ini adalah KPHP terluas di seluruh Indonesia dengan luas 998 ribu hektar.

Salah satu program Fitriadi lakukan adalah melakukan sosialisasi Perhutanan Sosial untuk masyarakat Tabang.

Perhutanan sosial merupakan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui mekanisme pemberdayaan dan tetap berpedoman pada aspek kelestarian hutan.

“Program ini adalah untuk bagaimana menjaga peran masyarakat di dalam hutan dan lingkungan. Sehingga hak-hak mereka tidak tersisihkan,” ujar Fitriadi.

Menurutnya, program ini adalah kesempatan masyarakat sekitar hutan untuk dapat mengelola dan memberdayakan lahan yang berada di dalam kawasan hutan. Tentu dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku.

Fitriadi juga menghimbau masyarakat bersama menjaga hutan. Salah satunya dengan tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Seperti melakukan pembakaran hutan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menargetkan area pengelolaan hutan oleh masyarakat melalui program perhutanan sosial seluas 12,7 juta hektar di seluruh Indonesia.

Ada lima skema yang diberikan kepada masyarakat. Kelima skema itua adalah skema hutan desa, hutan masyarakat, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan kemitraan kehutanan.