Sukses

Banjir Bandang Sapu Dua Kecamatan di Garut

Tingginya intensitas hujan di kota Garut sejak siang tadi, diduga kuat menjadi pemicu banjir bandang.

Liputan6.com, Garut - Banjir bandang kembali menyapu Garut, Jawa Barat. Kali ini beberapa desa di dua kecamatan yakni Sukawening dan Karang Tengah, luluh lantak disapu air bah bercampur lumpur. Tingginya intensitas hujan di kota Garut sejak siang tadi, diduga kuat menjadi pemicu banjir bandang.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ditemukan adanya korban jiwa dari warga, seluruh warga terdampak sudah kami ungsikan di kantor kecamatan dan tempat aman lainnya," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Satria Budi, di Kecamatan Karang Tengah, Sabtu (27/11/2021) malam.

Menurut Satria, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak siang tadi mampu menghasilkan debit air yang cukup tinggi, hingga menggenangi seluruh saluran air yang melintasi warga.

"Selain Sukawening ada juga di kecamatan Karang Tengah yang terkena dampak banjir bandang," kata dia.

Untuk menghindari meluasnya daerah terdampak banjir bandang, ratusan kepala keluarga di tiga desa di Kecamatan Karang tengah telah dievakuasi ke daerah yang lebih aman.

"Kami masih terus melakukan evakuasi warga hingga mereka benar-benar aman," kata dia.

2 dari 2 halaman

Curah Hujan Tinggi

Seperti diketahui hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 13.00 WIB siang tadi, mampu membuat luapan di mayoritas sungai di wilayah Sukaweing dan Karang Tengah. Dampaknya ratusan rumah termasuk ratusan hektar lebih lahan pertanian warga tersapu banjir bandang.

Berdasarkan informasi awal, musibah banjir bandang menyapu beberapa kampung di beberapa desa di dua kecamatan yakni Sukawening dan Karang Tengah. Beberapa lokasi kejadian dengan luasan dampak bencana paling parah terjadi di Kampung Jumre Desa Caringin.

Di sana puluhan hektar sawah terendam banjir, kemudian beberapa kandang sapi berikut 2 sapi peliharaan warga ikut terbawa arus termasuk kandang kambing ikut rusak.

“Ada sekitar empat kampung yang ada di desa tersebut tidak bisa dilalui karena jembatan terputus tergerus air banjir,” ujar sumber warga.

Kemudian daerah terdampak lainnya terjadi di Kecamatan Sukawening, di sana ada beberapa mulai Kampung Cieunteung Desa Mekarluyu dan Kampung Ciloa Desa Mekarwangi, terdapat beberapa kampung termasuk puluhan hektar sawah dan kebun milik warga terendam banjir hingga malam ini.

Bahkan satu jembatan sungai Ciloa yang berada di Desa Mekarwangi akhirnya putus sehingga memutuskan akses transportasi masyarakat.

Terakhir, puluhan rumah, ratusan hektar area sawah dan perkebunan warga di kampung Mulabaru, Bangkonol dan Munjul di Kecamatan Sukawening, ikut terendam sapuan banjir bandang kali ini.