Liputan6.com, Garut - Kepolisian Resort (Polres) Garut, Jawa Barat menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, menggelar trauma healing bagi ratusan korban terdampak musibah banjir bandang di Kecamatan Karangtengah, Garut.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan upaya trauma healing penting dilakukan, untuk mengembalikan semangat para pengungsi setelah musibah banjir bandang yang terjadi Sabtu lalu.
"Kami prioritaskan kepada anak-anak dan wanita, namun juga berlaku bagi bapak-bapak dan remaja yang ada di Garut di sini," ujarnya di sela-sela kegiatan bakti sosial dan trauma healing di Aula As-Syarief, Desa Cinta, Senin (29/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui trauma healing adalah proses penyembuhan setelah trauma yang dilakukan agar seseorang bisa terus melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang kejadian tersebut.
Menurut Wirdhanto, kejadian musibah alam banjir bandang yang menyapu perkampungan mereka, menimbulkan trauma yang mendalam bagi pengungsi.
"Kegiatan itu diharapkan bisa mereduksi trauma-trauma pascabencana banjir bandang," ujar dia.
Selama kegiatan tauma healing berlangsung, seluruh pengungsi yang didominasi kalangan anak-anak dan perempuan, mendapatkan hiburan dan permainan menarik dari seluruh pemateri yang dihadirkan dari petugas gabungan TNI-Polri termasuk tim P2TP2A Garut.
Selain trauma healing, kegiatan gabungan yang dilakukan Ibu Bhayangkari Polda Jabar, Ibu Persit, dan ibu-ibu pejabat di lingkungan Forkopimda Garut itu, menghadirkan pengobatan gratis termasuk membuka gerai vaksin presisi.
"Barang kali ada masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi kami berikan pelayanan tersebut di lokasi pengungsian," kata dia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
2 Titik Pengungsian
Saat ini, ada dua titik pengungsian banjir bandang di wilayah Karangtengah, pertama di GOR Assyarief dia Desa Cinta. "Total ada 109 pengungsi yang berasal dari Desa Cibangkong," kata dia.
Kemudian Masjid Ar-Ridho yang menampung sekitar 64 orang pengungsi dari Desa Caringin. "Kami akan terus melakukan langkah mitigasi, termasuk memberikan pelayanan kepada pengungsi di bawah koordinasi BPBD dan pemerintah daerah," kata dia.
Meskipun demikian, Wirdhanto mengingatkan agar seluruh kegiatan yang melibatkan banyak massa pengungsi tersebut, tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19. "Itu harus menjadi perhatian bersama," kata dia.
Di tengah ancaman hidrometeorologi dengan curah hujan yang cukup tinggi, Wirdhanto mengajak seluruh pengungsi terdampak musibah banjir bandang, tetap bersabar dan tetap berikhtiar melakukan perbaikan.
"Kami juga dari tim gabungan telah membuat langkah-langkah bagaimana membuat normal kembali sistem baik aspek pengairan maupun listrik dan sebagainya," kata dia.
Termasuk upaya perbaikan sejumlah fasilitas milik warga seperti jembatan dan jalan penghubung yang masih terputus akibat musibah banjir bandang pada Sabtu lalu itu.
"Kami juga melakukan mitigasi seperti membangun kembali akses-akses yang saat ini masih terputus," kata dia.
Advertisement