Sukses

Kota Minyak Cepu Langganan Banjir, Camat: 'Dadi Ora Sah Nduding Runu Rene'

Camat Cepu, Bambang Soegiyatno menyampaikan, terkait permasalahan banjir Cepu telah menjadi perhatian dan akan dibahas bersama-sama agar ketemu solusinya.

Liputan6.com, Blora - Bencana banjir muncul di berbagai daerah ketika musim hujan datang, termasuk di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Kondisi itu, sudah barang tentu wajib menjadi perhatian karena teridentifikasi sejumlah wilayah yang dikenal juga dengan kota minyak itu rutin kebanjiran.

Camat Cepu, Bambang Soegiyatno menyampaikan, terkait permasalahan banjir Cepu telah menjadi perhatian dan akan dibahas bersama-sama agar menemukan solusinya.

"Pak Bupati Blora wes dawuh (sudah berkata) ke pak Sekda untuk mengumpulkan sama-sama stakeholder yang terkait dengan potensi adanya banjir di wilayah Kecamatan Cepu," kata Bambang kepada Liputan6.com, ditulis Rabu (1/12/2021)

Hasil penelusuran TRC BPBD Blora dan pengakuan sejumlah warga yang lingkungannya kerap kebanjiran menyebutkan, penyebabnya karena drainase tidak baik dan sungai tidak kuat untuk menampung air hujan yang turun terus-menerus.

Selain itu, karena adanya jembatan yang masuk wilayah antara PEM Akamigas dan PPSDM Migas Cepu sering tersumbat. Kendati demikian, Camat Cepu meminta untuk tidak menuding.

"Dadi ora sah nduding runu, ra usah nduding rene (jadi tidak usah tuding sana, tidak usah tuding sini) dan lain sebagainya. Nanti kita selesaikan bersama-sama," ucapnya.

Bambang belum bisa memberikan saran khusus terkait persoalan banjir langganan yang terjadi. Mengingat, Camat Cepu ini baru beberapa bulan menjabat.

"Kita tidak bisa memberikan saran, nanti kan ketemu sama-sama. Yang jelas ini segera dirapatkan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blora, Samgautama saat dikonfirmasi mengatakan, perlu koordinasi normalisasi saluran untuk mengatasi banjir yang rutin terjadi di wilayah Cepu.

Ia mengaku, kaitan permasalahan yang kerap muncul ini sudah dikroscek pihaknya sejak dulu.

"Saya sudah kroscek sejak dulu, kesulitan geser pipa. Ini perlu koordinasi normalisasi saluran," ungkapnya.

Lebih lanjut, Samgautama menyampaikan agar kondisi warga Cepu tidak terdampak terus menerus, maka langkahnya diperlukan koordinasi juga dengan pihak dinas lainnya.

"Dinas perumahan (Dinrum) Blora sudah ada masterplannya. Coba ke Dinrum," pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang diketahui sebelumnya, sejumlah wilayah Cepu yang rutin kebanjiran antara lain, yakni Kelurahan Cepu, Balun, Ngelo, Karangboyo, Tambakromo, Ngroto serta Desa Mulyorejo. Beruntung, banjir yang terjadi tidak pernah berangsur lama dan cepat surut.

Simak video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.