Liputan6.com, Bandung - Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, memprakirakan dalam 24 jam mendatang, cuaca ekstrem akan melanda Provinsi Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bogor Indra Gustari mengatakan, cuaca ekstrem itu dampak terbentuknya siklon tropis atau badai Teratai di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung.
Baca Juga
"Tepatnya di posisi 9.5 LS 101.9 BT, sekitar 600 km sebelah barat daya Tanjung Karang pada tanggal 1 Desember 2021 pukul 19.00 WIB," ujar Indra, Kamis (2/12/2021).
Advertisement
Inda mengatakan pada waktu itu tercatat kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (75 km/jam). Sementara tekanan udara di pusat badainya mencapai 1000 hPa.
"Sistem siklon tropis Teratai bergerak ke arah barat-barat daya menjauhi wilayah Indonesia," kata Indra.
Indra menjelaskan keberadaan sistem siklon tropis Teratai ini berdampak menimbulkan potensi hujan intensitas sedang - lebat dapat disertai kilat, petir dan angin kencang.
Selain hujan, potensi angin kencang tanpa hujan kemungkunan terjadi. Indra menambahkan adanya gangguan cuaca ini berdampak tinggi gelombang di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat berkisar di 2.5 - 4.0 meter.
"Secara tidak langsung berdampak di sebagian wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat," sebut Indra.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
12 Wilayah Jabar
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer tersebut dan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk periode 24 jam mendatang Kamis (2/12/2021), potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan petir dan angin kencang terjadi di 12 wilayah di Jawa Barat.
Wilayah pertama terdampaka adalah Bogor meliputi Tanjungsari, Sukamakmur, Cisarua dan Megamendung.
"Kemudian di Sukabumi seperti di Cisolok, Kabandungan, Cikaka, Pelabuhanratu, Bantargadung, Warungkiara, Cikidang, Kalapa Nunggal Bojong Genteng, Parakan Salak, Parung Kuda dan Cibadak," tutur Indra.
Untuk di Cianjur, kawasan yang terdampak cuaca ekstrem ini adalah Cugenang, Pacet, Warungkondang, Cianjur, Cilaku, Mande, Karangtengah, Cikalongkulon, Sukaresmi serta Cipanas.
Sedangkan di wilayah Garut yaitu Bungbulang, Talegong, Pamulihan, Cisewu, caringin, Sucinagara, Wanaraja, Pangatikan, Sukweingin, Karangtengah, Cibatu, Malangbong dan Kersamanah.
"Sementara di Tasikmalaya cuaca ekstrem dapat terjadi di Sariwangi, Cigalontang, Pagerageung, Kadipaten, Sukaresik, Ciawi, Jamanis, Sukahening, Cisatong, Sukaratu, Leuwisari, Bantarkalong, Sodonghilir, Taraju, Bojonggambir dan Culamega," tambah Indra.
Wilayah Bandung diperkirakan hanya dua kawasan yang terdampak cuaca ekstrem yaitu Pangalengan dan Kertasari.
Â
Advertisement
Masyarakat Diimbau Waspada
Cuaca ektstrem juga berpeluang terjadi di Wado - Sumedang, Lemahsugih, Kertajati - Majalengka, Panumbangan, Lakbok, Purwadadi, Banjarsari, Pamarican - Ciamis.
"Pangandaran seperti di Padaherang, Mangunjaya, Pamarican diperkirakan terdampak," tukas Indra.
Sebanyak 11 kawasan di wilayah Kuningan seperti di Garawangi, Sindangagung, Kuningan, Cigugur, Ciniru, Hantara, Nusaherang, Kadugede, Darma, Jalaksana, Kramatmulya kemungkinan terdampak hal serupa.
Sama halnya di Indramayu untuk kawasan Lelea, Losarang, Cikedung, terisi, Gabuswetan, Kroya.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir serta hujan es," jelas Indra.
Karena dampak yang dapat ditimbulkan berupa banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.Â