Sukses

Banjir Menggenangi Sejumlah Ruas Jalan di Kota Mataram NTB

Hujan lebat yang mengguyur sejak Minggu (5/12/2021) kemarin, membuat sejumlah ruas jalan di Kota Mataram, NTB, terendam banjir.

Liputan6.com, Mataram - Hujan lebat yang mengguyur sejak Minggu (5/12/2021) kemarin, membuat sejumlah ruas jalan di Kota Mataram, NTB, terendam banjir. Banjir terlihat di jalan raya kawasan Karang Bedil, Mataram Timur, di Jalan Udayana atau di dekat kantor Imigrasi Mataram serta SMAN 5 Mataram dan depan Pasar Kebon Roek, Mataram, sehingga pengguna jalan harus berhati-hati.

Limpahan air dari got kecil kawasan tersebut, masuk ke setengah badan jalan.

Genangan air di depan Pasar Kebon Roek hampir mencapai setengah ban mobil hingga sekilas seperti danau di tengah kota. Aktivitas jual beli di pasar itu pun harus menepi ke halaman pasar tersebut.

Banjir juga terlihat di depan antara kantor Balai Kota Mataram dan pendopo Gubernur NTB.

Akibat genangan air tersebut menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan karena di lokasi itu juga ada galian pekerjaan pemerintah daerah setempat, seperti di Jalan Sriwijaya atau jalan menuju pusat pertokoan.

Tampak sejumlah petugas mengatur arus lalu lintas di kawasan tersebut agar tidak menimbulkan kemacetan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Mengganggu Aktivitas Sekolah

Sementara itu, sejumlah warga di Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, terpaksa mengungsi ke tempat aman setelah rumahnya terendam banjir.

Banjir tersebut akibat meluapnya Sungai Meninting yang berada di kawasan tersebut setelah hujan lebat mengguyur kawasan sekitarnya sejak Minggu (5/12/2021) sampai sekarang.

Kegiatan siswa di sejumlah sekolah dasar yang saat ini mulai mengikuti ujian tengah semester, terpaksa harus dipercepat kepulangannya.

"Anak saya yang sekolahnya dekat Sungai Meninting pun harus pulang dipercepat karena akses jalan menuju sekolah sudah kebanjiran," kata Hani Handayani, seorang ibu dari siswa SD di kawasan Meninting.