Sukses

Nasib Tragis Ibu di Rokan Hulu, Diduga Kehilangan Anak Usai Diperkosa

Korban pemerkosaan di Rokan Hulu mengaku pelaku juga membanting anaknya saat kejadian, sang anak pun meninggal dunia.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ibu muda berinisial Z di Kabupaten Rokan Hulu melaporkan empat pria yang telah melakukan pemerkosaan terhadap dirinya. Perbuatan itu tidak hanya sekali bahkan korban mengaku pernah digilir oleh pelaku DK, J, M, dan H.

Tak sampai di situ, korban rudapaksa berusia 19 tahun ini mengaku kehilangan bayinya akibat ulah pelaku. Korban menyebut bayinya dibanting saat kejadian memilukan itu.

Polres Rokan Hulu tengah mengusut laporan korban ini, selain dugaan pemerkosaan. Empat pelaku yang ditangkap sudah diminta keterangan oleh penyidik.

"Kini tengah mencari fakta dari informasi yang beredar, tapi sesuai dengan berita acara pemeriksaan tidak ada pembunuhan terhadap anak," kata Kapolres Rokan Hulu Ajun Komisaris Besar Eko Wimpiyanto Hartijo SIK, Selasa siang, 7 Desember 2021.

Wimpi menyebut korban juga melapor soal penganiayaan terhadap anaknya yang berujung kematian. "Ada laporan pembantingan dan perbuatan tidak terpuji lainnya," kata Wimpi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Fakta Lain

Di sisi lain, Wimpi menyatakan korban mengaku mengalami pemerkosaan dari Agustus hingga Oktober. Sementara bayi korban meninggal dunia dua pekan lalu.

"Tetap akan ditelusuri apakah ada kaitannya," kata Wimpi.

Sebelumnya, korban hanya melaporkan DK ke Polsek Tambusai Utara. Berkasnya sudah pernah dilimpahkan ke kejaksaan negeri setempat tapi dikembalikan lagi karena masih ada kekurangan.

Belakangan, korban membuat laporan bahwa pemerkosaan tidak hanya dilakukan oleh DK tapi juga tiga pria lainnya. Mereka semuanya sudah diproses oleh Polres Rokan Hulu.

Para pelaku merupakan kenalan suami korban. Satu di antaranya merupakan tetangga dan teman sepermainan korban sejak kecil.

"Jarak rumah korban dengan pelaku DK sekitar 300 meter," ucap Wimpi.