Liputan6.com, Lumajang - Kawasan sekitar Gunung Semeru, termasuk di wilayah Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa malam, (7/12/2021), sekitar pukul 19.00 WIB, sempat diguyur hujan lebat. Hujan yang turun hampir satu jam sempat membuat beberapa warga panik.
Sejumlah lansia memilih mengungsi saat hujan kembali reda, karena khawatir awan panas akan datang lagi ataupun banjir lahar dingin. Alat komunikasi berupa HT milik relawan yang bertugas terus didengarkan seksama, sembari menunggu perkembangan dari petugas di posisi yang lebih atas, khususnya dari kawasan Kecamatan Pronojiwo.
Baca Juga
Saat hujan reda, jalanan utama depan balai desa sempat dilewati truk-truk besar mengangkut alat berat seperti ekskavator maupun jenis lainnya.
Advertisement
"Alat berat diminta turun dulu sementara, ke tempat lebih aman," kata seorang operator alat berat itu.
Sementara itu, salah seorang relawan yang enggan disebut namanya mengaku usai hujan memang sempat terjadi banjir bandang di aliran sungai, namun tidak sampai menuju ke arah Desa Sumber Wuluh.
"Di atas juga masih hujan deras dan volume air terus meningkat. Banjir di sungai diperkirakan tidak sampai Sumber Wuluh," katanya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
34 Meninggal Dunia
Sebelumnya Sabtu sore (4/12/2021) terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut tersebut.Â
Data terbaru yang dirilis Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kolonel Infanteri Irwan Subekti, Selasa (7/12/2021) malam pukul 19.00 WIB, menyebut total korban jiwa saat ini adalah 34 orang.
"Kemudian saat ini 22 orang dinyatakan hilang berdasarkan laporan masyarakat RT dan desa terkait. Lalu korban luka berat sampai dengan saat ini adalah 22 orang," katanya.
Sementara, rumah terdampak erupsi Gunung Semeru sampai saat ini adalah 5.205 unit dengan data pengungsi mencapai 4.250 orang.
"Pengungsi tersebar di beberapa tempat, mulai dari sekolah, masjid balai desa, dan rumah penduduk ada 19 titik, titik lain juga ada dengan sebaran di 25 lokasi," kata Irwan.
Advertisement