Sukses

Pantau Visual Kawah Gunung Semeru, PVMBG Terbangkan Pesawat Tanpa Awak

Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terjadi beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Bandung - Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terjadi beberapa hari terakhir. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menerbangkan pesawat tanpa awak alias drone guna memantau kondisi terbaru kawah Gunung Semeru.

"Kegiatan tim Badan Geologi hari ini menerbangkan drone untuk melihat melakukan pengambilan beberapa gambar sebisanya karena situasinya seperti ini jadi apa yang bisa dilakukan itu dilakukan," kata Kepala PVMBG Andiani dalam konferensi pers daring, Rabu (8/12/2021).

Andiani mengatakan, tim mengalami kendala yaitu kondisi cuaca. Jika hujan reda pihaknya baru dapat melakukan pemantauan menggunakan drone.

"Hingga beberapa hari ke depan penerbangan drone masih dilakukan di sekitar kawah terbuka ke arah selatan dan tenggara," ujarnya.

Selain pemantauan visual di udara, tim PVMBG Badan Geologi juga mencatat, sepanjang Selasa (7/12/2021) telah terjadi empat kali Awan Guguran Panas (AGP) dengan jarak luncur antara 2.800-3.000 meter.

"Untuk tadi pagi jam 00.00 sampai jam 06.00, tidak menunjukkan APG. Jadi, perkembangan ini terus kami lakukan pemantauan walau masih ada getaran dari permukaan," ungkap Andiani.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Jauhi Daerah yang Dilalui Awan Panas Guguran

Andiani menyayangkan adanya masyarakat yang mendekati sejumlah daerah yang terlewati APG sejak Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

"Tentunya kami mengingatkan kembali agar menjauhi daerah yang merupakan hasil APG, karena di daerah itu masih berpotensi terjadi peristiwa letusan sekunder sehingga disarankan agar menghindari tempat seperti itu," katanya.

PVMBG mengimbau agar masyarakat berada dalam jarak aman satu kilometer dari puncak Gunung Semeru dan lima kilometer dari bukaan kawah arah selatan tenggara. Selain itu, Andiani juga meminta masyarakat untuk menghindari sungai yang hulunya di puncak Gunung Semeru karena kemungkinan adanya banjir bandang.

Andiani mengatakan, tim Badan Geologi dari Bandung akan tiba besok untuk membantu kegiatan penelitian di lokasi Gunung Semeru. Serta minggu depan akan diturunkan lagi tim untuk melakukan pemetaan dalam rangka menyusun revisi peta Kawasan Rawan Bencana (KRB).

"Mungkin ada banyak ahli yang kami turunkan bahkan ahli geologi lingkungan akan diturunkan. Saya hitung ada 10-15 orang ke sekitar lokasi. Tujuannya adalah kami peduli dan ikut prihatin dengan situasi ini tentunya apa yang kami lakukan all out demi kepentingan masyarakat," tuturnya.