Liputan6.com, Bandung - Berita duka datang dari Kota Bandung. Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat (10/12/2021). Informasi meninggalnya Oded dibenarkan staf Humas Pemkot Bandung, Primanda.
"Iya. Sedang diusahakan direktur (RS) Muhammadiyah jadi juru bicara," tulis Primanda melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab meninggalnya Oded M Danial.
Advertisement
Hanya saja dari informasi yang beredar, sebelum wafat, Wali Kota Bandung Oded akan menjalankan salat Jumat di Masjid Muhammadiyah, Bandung. Sempat pingsan, Oded kemudian dibawa ke RS Muhammadiyah.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pesan Terakhir Oded
Kabar meninggalnya Wali Kota Bandung Oded M Danial sangat tiba-tiba, mengingat sehari sebelumya, Oded sempat mengeluarkan pernyataan terkait kasus pencabulan di pesantren yang ada di wilayahnya.
Saat itu Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, sejak kali pertama kasus tersebut terkuak pada akhir Mei 2021 lalu, pihaknya langsung memerintahkan DP3A untuk mengawal kasus asusila ini.
"Waktu itu saya langsung tugaskan Bu Rita (Kepala DP3A) untuk mengawal penanganan. Saya minta agar psikologis korban dijaga dan dilindungi," kata Oded.
Oded menjelaskan, psikologis para korban menjadi fokus DP3A. Bukan hanya akibat kejadian yang dialaminya, namun jangan sampai anak mengalami perundungan. Karena informasi yang bermunculan berpotensi memperbesar risiko trauma hingga depresi.
"Saya juga sudah ingatkan pendampingan ini harus ekstra. Apalagi ini remaja di usia sekolah yang masih memiliki masa depan yang harus dijaga. Saya sudah tekankan semua hak-haknya bisa terpenuhi," ujarnya.
Oded juga berharap agar proses hukum yang sedang berjalan saat ini bisa menghasilkan keputusan seadil-adilnya. Sebab perbuatan HW sudah sangat mencederai nilai sosial, agama, bahkan kemanusiaan.
"Seharusnya institusi pendidikan adalah lembaga untuk menempa karakter anak. Apalagi guru agama, seharusnya mampu untuk menguatkan moral muridnya bukan malah merusaknya," katanya.
Advertisement