Sukses

Bertekad Cilacap Jadi Sentra Durian, Aziz's Paradise Bagikan Ratusan Bibit Gratis

Pembagian ibit durian dilakukan di kawasan Agrowisata Aziz’s Paradise, destinasi wisata kebun buah yang dikelola oleh BUMDes setempat dengan pendampingan STMIK Komputama, El Bayan, Majenang, Cilacap

Liputan6.com, Jakarta - Seratusan lebih bibit durian dibagikan kepada warga di Desa Pesahangan dan Negarajati, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (12/12/2021).

Pembagian dilakukan di kawasan Agrowisata Aziz’s Paradise, destinasi wisata kebun buah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat dengan pendampingan STMIK Komputama, El Bayan, Majenang, Cilacap.

Inisiator agrowisata yang juga pemilik kebun, KH DR Fathul Amin Aziz mengatakan pembagian bibit ini dilakukan sebagai bagian dari misi menjadikan Negarajati dan Pesahangan sebagai sentra durian. Di kedua desa ini, sudah ada 10-an hektare lebih kebun yang tersentral dan hektaran lainnya dikelola secara perorangan.

Bibit durian tersebut dibagikan gratis kepada warga yang rumahnya berada di pinggir jalan menuju lokasi agrowisata yang memiliki luas sekitar empat hektare. Harapannya, tanaman durian tersebut akan menjadi identitas desa sentra durian.

“Kalau sepanjang jalan sudah ada duriannya, nantinya orang begitu masuk akan tahu bahwa di sini adalah sentra durian,” kata Aziz, usai pembagian bibit durian, di Cilacap.

Aziz juga menjelaskan, durian dipilih sebagai komoditas utama disamping buah-buahan lain yang juga ditanam. Di antaranya, jambu citra, jambu kristal, lemon california, markisa, dan sejumlah buah bernilai ekonomi tinggi lainnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Nilai Ekonomi Durian

Kata dia, durian memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan berpotensi terus menanjak di masa depan. Sebab, pasar durian tak hanya dalam negeri, melainkan juga diekspor. Sementara, pasokan durian berkualitas masih minim dan belum mampu memenuhi permintaan pasar.

“Kalau pun tidak ekspor, pasar durian itu sudah terbentuk. Penikmat durian itu berani harga mahal asal durian berkualitas,” ucap dia.

Aziz mengaku fokus kepada durian karena melihat pemanfaatan lahan pertanian yang masih kurang maksimal. Biasanya warga menanam komoditas musiman, seperti palawija, yang keuntungannya sangat minim. Sementara, lahan yang dimiliki terbatas sehingga banyak petani yang kurang sejahtera.

Menurut dia, satu pohon bisa menghasilkan jutaan jika sudah produktif. Jika dirawat dengan maksimal, pada usia puncak produktivitas, durian bahkan berpotensi menghasilkan hingga puluhan juta per pohon.

Aziz menegaskan, karakteristik tanah dan iklim Banyumas dan Cilacap pegunungan sangat mirip dengan Banyumas. Karenanya, dia yakin Cilacap pun bisa menjadi sentra durian, sebagaimana di Kemranjen, Banyumas.

“Kuncinya adalah pengelolaan lahan, perawatan tanaman dan bibit berkualitas,” ucap dia.