Liputan6.com, Denpasar - Bali dinilai dapat mengembangkan industri kuliner roti dan kue lebih besar lagi seiring dengan berkembangnya sektor pariwisata yang mendatangkan wisatawan sebagai konsumen.
Owner CV Fenny, toko bahan baku dan perlengkapan kue, Fenny, mengungkapkan sudah saatnya industri kuliner Bali seperti roti dan kue tidak ketinggalan dengan kota-kota besar seperti Jakarta. Peluang besar bagi pelaku UMKM bidang roti dan kue tumbuh sangat tinggi karena setiap wisatawan yang datang ke daerah destinasi ini membutuhkan oleh-oleh ketika kembali ke kota asalnya.
Khusus di Bali, ketika pandemi terjadi pada awal 2020, UMKM mulai bermunculan tetapi sempat redup. Kini kesempatan itu semakin besar seiring dibukanya kembali bandara international I Gusti Ngurah Rai.
Advertisement
Baca Juga
"Potensi kuliner di Bali sangat bagus seperti oleh-oleh pie susu, pia legong, dan kacang-kacangan sangat diminati. Jangankan Indonesia tapi dunia," tuturnya di Denpasar, Rabu (15/12/2021).
Untuk mendukung tumbuhnya UMKM bidang roti dan kue, pihaknya mengadakan Fenny’s Christmas Challenge Live Baking Battle di Denpasar. Ajang ini mempertemukan 3 finalis yang kemudian diadu resep pembuatannya. CV Fenny melibatkan Chef Abdul Aziz Saifuddin, ahli bidang pastry dan baking sebagai salah satu juri.
Simak video pilihan berikut ini:
Pandemi Covid-19, Permintaan UMKM Kuliner Turun 45%
Fenny mengharapkan pelaksanaan ajang tersebut mampu mendorong tumbuhnya pelaku UMKM pastry dan bakery di daerah ini, khususnya anak muda. Menurutnya, generasi muda sekarang memiliki peluang besar untuk membuat UMKM karena pintar berinovasi dalam membuat kue dan roti.
CV Fenny merupakan toko perlengkapan bahan kue dan roti terbesar di Bali kini mengembangkan pasarnya mengikuti trend perkembangan digital. Melalui situs www.fennyonline.id masyarakat Bali khususnya dapat berbelanja lebih mudah dan cepat.
"Sekarang mereka buat enak tapi simple tidak mau ribet. Dulu mau buat apa rasanya susah. Dengan adanya teknologi dan bahan-bahan pendukung yang bagus mereka bisa berinovasi macam-macam,” tuturnya.
Chef Aziz menambahkan bakat anak muda di Bali dalam berinovasi membuat kue dan roti sangat banyak. Mereka harus difasilitasi dalam sebuah ajang sehingga mampu berinovasi dan berusaha menjadi pengusaha. Perwakilan principal sponsor utama Live Baking Battle, Silvi, menuturkan pelaksanaan secara virtual merupakan salah satu cara untuk mengikuti prokes yang ditetapkan oleh satgas. Pihaknya berharap ajang ini dapat dilanjutkan pada tahun depan.
Supervisor Area Bali Tulips Chocolate, Alya Rahmatin menambahkan industry roti dan kue di daerah ini mulai tumbuh sejak November 2021. Sebelumnya, bidang kuliner kue dan roti ikut terpukul dengan adanya PPKM. Dia menjelaskan sejak awal 2021 mulai terjadi pergerakan permintaan dan semakin tinggi sejak November 2021.
"Selama pandemi turun 45 persen tetapi sekarang mulai stabil karena terbantu dengan adanya penjualan online meskipun belum normal," jelasnya ditemui di lokasi sama.
Menurutnya, permintaan untuk produk cokelat bubuk dan sejenisnya yang digunakan untuk membuat kue di Bali sangat tinggi karena tumbuhnya pelaku usaha kuliner kue dan roti. Dia menegaskan adanya ajang seperti yang dilakukan CV Fenny ikut mendongkrak permintaan akan bahan baku kue.
Advertisement