Sukses

Perkenalkan Ricky Kambuaya, Anak Papua yang Bersinar di Piala AFF 2020

Nama Ricky Kambuaya mulai mencuat usai pelatih Shin Tae-Yong mempercayakan dirinya memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Ricky Kambuaya mulai mencuat dalam dunia sepakbola tanah air, usai pelatih Shin Tae-Yong mempercayakan dirinya memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020. Pemain muda kelahiran Sorong, Papua, 5 Mei 1996 itu sebelumnya memang mulai tampil menawan saat bergabung dengan Persebaya di bawah asuhan pelatih Aji Santoso.

Padahal sebelumnya, nama Ricky Kambuaya masih begitu asing dan belum banyak dikenal. Bahkan dirinya lebih sering duduk di bangku cadangan saat bermain di Liga 2 bersa,a PS Mojokerto Putra pada musim 2017/2018. Musim selanjutnya, Ricky kemudian bergabung ke PSS Sleman yang mulai naik tahta ke Liga 1 tahun 2019.

Mata jeli Aji Santoso melihat bakat Ricky Kambuaya patut diacungi jempol. “Saya merekrut Kambuaya dulu hanya seorang pemain cadangan, seorang pelapis di PSS Sleman yang menurut saya, penglihatan saya, dia sangat jarang menjadi starter,” ucap Aji Santoso, mengutip laman Bola.com.

“Ketika mengambil Ricky Kambuaya, saya pun hanya melihatnya sekitar lima menit. Meski dia jarang menjadi starter, saya melihat ada sesuatu yang bisa ditingkatkan terhadap Ricky Kambuaya,” katanya lagi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Indonesia Vs Vietnam

Hari ini, Rabu (15/12/2021), Timnas Indonesia bakal berhadapan dengan Vietnam yang sebelumnya berhasil mengganyang Malaysia 3-0. Ricky Kambuaya kemungkinan besar bakal diturunkan lagi oleh pelatih Shin Tae-Yong. Pelatih timnas asal Korea Selatan itu mewanti-wanti skuad Garuda untuk tidak takut saat melawan Vietnam. Ia tak ingin rasa sungkan membuat timnya kalah, seperti yang dialami Malaysia

"Memang cukup bisa berpikir seperti itu (Malaysia terlalu menaruh hormat pada Vietnam), tetapi pemain muda kami mempersiapkan diri untuk yang terbaik di lapangan. Untuk itu pemain jangan takut, harus kerja keras, dan bermain maksimal," ucap Shin Tae-yong dikutip dari laman PSSI.

Ia mengakui bahwa Evan Dimas dan kawan-kawan punya statistik kurang apik saat melawan Kamboja dan Laos. Namun, menurut pelatih asal Korea Selatan itu kondisi performa pemain bersifat fleksibel.

"Memang bisa berbeda beda gaya permainan kami, terhadap tim yang kami lawan. Kadang performa pertandingan naik dan turun. Kami lebih baik di babak pertama saat melawan Kamboja. Tetapi lawan Loas, kami lebih baik lagi di babak kedua. Situasi pertandingan berbeda-beda," kata Shin Tae-yong.