Liputan6.com, Kendari - Kericuhan melibatkan sejumlah kelompok massa terjadi di Kota Kendari, Kamis (16/12/2021). Peristiwa ini, terjadi sejak pagi hingga menjelang malam di sejumlah titik strategis.
Tercatat, ada satu orang korban meningggal dunia. Korban diketahui merupakan seorang sopir angkutan kota eks pengungsi yang berasal dari luar wilayah Sulawesi Tenggara. Korban dihadang massa saat sedang mengantar penumpang yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga.
Seain itu, sejumlah orang luka-luka ringan dan berat. Selain itu, belasan unit kendaraan roda dua dan empat, hancur dan dibakar.
Advertisement
Kerugian tidak kalah besar, dialami sejumlah pedagang di seputaran pesisir Pantai Kendari. Ada puluhan warung makan dan minuman, pedagang kaki lima serta wahana permainan anak-anak yang terbakar dan dirusak saat aksi brutal massa.
Seorang pedagang di Kota Kendari, Topan, menceritakan, arena permainan odong-odong miliknya mulai terbakar sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu, mereka baru saja menggelar dagangan.
Baca Juga
"Kalau mereka lakukan aksi sebelumnya, kelompok massa ini hanya lewat saja. Sekarang mereka langsung menyerbu dan membakar. Tidak tahu apa salah kami, tapi yang jelas kami rugi ratusan juta," Kata Topan.
Dia menyebut, 1 unit wahana odong-odong dan permainan miliknya ludes terbakar. Selain itu massa membakar 3 unit wahana odong-odong dan 5 unit wahana mandi bola dan permainan anak-anak.
"Ada satu keluarga saya, kerugian sekitar 200 juta. Saya sendiri mengalami kerugian sekitar 20 juta," Ujarnya.
Menurutnya, semua warung yang dibakar massa, merupakan satu-satunya mata pencaharian pedagang. Saat ini, mereka tak tahu harus bagaimana menutupi kerugian dan tetap bertahan mencari nafkah buat menghidupi diri dan keluarga.
Matta, seorang pedagang lainnya, mengeluh modal habis usai aksi kericuhan. Padahal, warung jualannya satu-satunya
"Kami harapkan suasana cepat kondusif, sehingga kami bisa cari pinjaman lalu berjualan lagi. Modal kami habis, sedangkan hasilnya hanya cukup untuk beli kebutuhan sehari hari untuk keluarga," Ujarnya.
Dia melanjutkan, saat itu ada anggota kepolisian. Namun, mereka kalah banyak dan massa leluasa membakar dan merusak.
Menurut pihak kepolisian, kerusuhan di Kota Kendari, bermula ketika salah satu kelompok organisasi massa melakukan arak-arakan. Saat melewati wilayah kelompok massa lainnya, ada teriakan-teriakan yang memicu kedua belah pihak terprovokasi. Akibatnya, mereka terlibat aksi saling lempar dan berujung keributan sejak siang hingga menjelang malam.Â
Â
Sikap Polda Sulawesi Tenggara
Kapolda Sulawesi Tenggara melalui Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan menyatakan, saat ini pihaknya sementara mendata sejumlah korban jiwa. Sda satu orang korban meninggal dunia, beberapa mengalami luka dan kerugian materi.
"Namun, jumlah pasti kerugian materi belum kami hitung secara jumlah ril di lapangan, kami fokuskan dulu mengantisipasi kondisi keamanan," ujar Kabid Humas.
Dia menambahkan, masih sementara mengamankan lokasi. Sehingga, kelompok massa yang bertikai tidak bertemu dan menimbulkan kekacauan lanjutan.
"Kami menghimbau, agar polisi jangan terprovokasi hoaks, kami himbau juga agar pemuka masyarakat bisa mengimbau warga agar tidak terprovokasi melakukan tindak kriminal yang berujung pidana," tambahnya.
Dengan adanya potensi gangguan keamanan, kami akan menindak tegas. Sesuai ketentuan perundang-undangan, menurutnya, yang membawa senjata tajam yang tidak pada tempatnya, akan ditindak tegas.
"Saat ini, ada 4 SSK (400) pasukan dari Polda, Polres dan polsek, ditambah pasukan TNI sebanyak 250 orang lebih, berjaga di lokasi kericuhan," tambahnya. Â
Advertisement
Brimob dan TNI Amankan Obyek Vital
Kasat Brimob Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Adarma Sinaga menyatakan, saat ini pihaknya tengah mengamankan sejumlah obyek vital dan melakukan penjagaan di tempat-tempat penting di Kota Kendari. Tujuannya, mengantisipasi kericuhan lanjutan yang diakukan sejumlah pihak yang tidak bertanggngjawab.
"Kami mengantisipasi agar massa dan kelompok lainnya, tidak bertemu dan membuat kerusuhan lagi. Kami berharap, semua aman dan kondusif," ujarnya.
Dia menyebut, pihaknya juga melakukan patroli di sejumlah wilayah. Sehingga, masyarakat bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasa.Â
"Kami berusaha, agar warga tidak terprovokasi, baik melakukan tindakan pidana dan terpengaruh isu-isu yang tidak benar," ujarnya.
Dia memastikan, saat ini pihaknya turun dengan kekuatan penuh bersama TNI. Pria berpangkat tiga melati ini, menegaskan Brimon bakal melakukan tindakan tegas ketika menemukan warga yang membawa senjata tajam dan mengganggu keamanan.
 Â