Liputan6.com, Lebak - Kabupaten Lebak memiliki sejumlah destinasi wisata alam yang menarik perhatian masyarakat, sebut saja Suku Baduy, Pantai Bagedur, Sawarna, hingga terbaru ada Museum Multatuli. Apalagi skses menuju Kabupaten Lebak, Banten, makin mudah, usai diresmikannya jalan tol Serang-Panimbang (Serpan) oleh Presiden Jokowi.
Sejumlah destinasi wisata diperkirakan ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (nataru). Karenanya, Pemkab Lebak akan membatasi hanya boleh diisi 25 persen wisatawan.
Advertisement
Baca Juga
Wisatawan yang masuk ke Lebak, apalagi daerah wisata, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi hingga membawa surat negatif covid-19.Kemudian di daerah perbatasan, stasiun hingga terminal, akan ada pemeriksaan kesehatan secara random untuk mencegah penularan covid-19.
"Kita tetap melakukan pembatasan ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lebak, kemungkinan kita hanya membuka 25 persen, dengan syarat mereka yang melakukan PeduliLindungi," kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Rabu (22/12/2021).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembukaan Eco Wisata
Pemkab Lebak bersama Kementrian Maritim dan Investasi (Marvest) sedang membahas kawasan eco-industri di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, seluas 3.100 hektare. Feasibility study nya akan dilakukan oleh Kementrian Marvest.
Menurut Iti, Kabupaten Lebak memiliki banyak keunggulan dalam berinvestasi, seperti lahan yang luas, harga tanah masih murah hingga tersedianya material lokal untuk membangun industri, hingga jarak ke Jakarta maupun bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hanya 60km, yang makin dekat dengan adanya tol Serpan.
"Selama ini kita juga buka akses investasi seluas-luas nya, terutama investasi sektor pariwisata. Apalagi dengan pintu tol, kami sudah menetapkan di pintu tol Cileles, kawasan eco-industri sekitar 3.100 hektare. Feasibility study nya, kajian nt akan dilakukan kementrian investasi, akan di kaji apa yang sesuai dengan Kabupaten Lebak," terangnya.
Advertisement
Kejar Vaksinasi
Pemkab Lebak juga sedang mengejar vaksinasi agar bisa mencapai 70 persen di akhir tahun 2021. Saat ini, untuk vaksinasinya baru mencapai 58 persen untuk dosis pertama dan 48 persen untuk lansianya.
Kesulitan vaksinasi di Kabupaten Lebak yakni kondisi geografis hang berbukit dan pegunungan, kemudian sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani, saat siang hari mereka berada di ladang. Karenanya, Pemkab Lebak juga melakukan vaksinasi saat malam hari.
"Kalau di perkotaan itu kan jadi kebutuhan masyarakat untuk bepergian, ke mal. Kalau di Lebak kan perginya ke leuweung (hutan), jeung naon (untuk apa) sih vaksin, kami (kita) mah ke leuweung ieu (hutan ini), di leweung (hutan) mah eweuh (enggak ada) virus," ujarnya.